Jumat, 11 Juli 2014

*SIDE STORY SPOOKY*

Hmm....kembali hadir sebuah cerita tidak penting dari sy dan argi. ;p

Ada yang inget dengan sabilla? yang sempet jadian sama argi selama beberapa bulan. sebelumnya, sy dan argi mau berdoa dulu untuk sabilla,
karena dalam kehidupan nyata, sabilla udah 'ngga ada'. she's passed away last year. penyebabnya yaitu sebuah kecelakaan mobil di salah satu
ruas jalan tol yang sudah terkenal sering memakan korban di jakarta. kebetulan waktu itu sabilla baru aja pulang dari rumah pacarnya (dimana
pacar sabilla waktu itu adalah kakak dari lia, mantan argi juga. dan kakaknya lia itu teman satu kantor argi. yap, bisa dibilang dunia itu hanya selebar daun toge). believe it or not, dua jam sebelum kecelakaan itu terjadi, sabilla masih tetelfonan sama argi. maka dari itu argi sempat 'shock' dan ngga percaya waktu denger kabar klo sabilla udah ngga ada. anyway, mudah2an sabilla sekarang baik2 aja di sana. amin.

sewaktu sy memasukkan cerita sofi-argi-sabilla di chapter ini, argi langsung semangat mengingat-ingat kejadian singkat selama pacaran sama sabilla. tapi sayang, kita mengurungkan niat untuk menambahkan cerita itu. kenapa? karena kebetulan ada kejadian yang kurang menyenangkan selama argi menulis cerita itu. o iya, buat sekedar informasi, sabilla sama argi 'jadian' kurang lebih dua bulan, dari pertengahan februari s.d. awal april. mereka berdua jadian sebelum argi jadian sama sofi (bulan juli). alesan mereka berdua putus? bukan salah sabilla koq, itu mah emang gara2 arginya yang masih 'labil'. ;B
Minggu Malam, 3 Januari 2010




"A, ikutan polling geura." ucap argi sambil memperlihatkan wall-post yang dikirimkan oleh teman fb nya yang berisi peringkat polling klub-klub bola peserta champions league.



"hmm? males ah, menuh2in wall aja." jawab sy singkat sambil tetap asik browsing.



"si aa mah, diajakin macho sedikit teh meni hese." jawab argi kesal sambil mengganggu sy yg lagi asik browsing.

(meni hese = susah amat)



"cicing sia maneh! ganggu weh...." ucap sy dengan nada sedikit marah.

(diem kamu! ganggu aja....)



"ih galak ih. kade ah, orang galak tit*tnya bengkak."

(kade : awas / hati2.)



"gimana ngga bengkak, orang waktu itu sm kamu digigit."



"hahaha...atuda laper waktu itu teh a..."

(atuda ; habisnya)



"yee...laper mah makan sosis sana, jangan punya aa yang jadi korban."



"eeh...apanan itu teh sosis oge, tinggal lep."

(eeh...kan itu juga sama-sama sosis, tinggal lep.)



"hihi...heu euh bener oge. eh, itu tugas kamu nulis cerita gimana? udah beres belum? aa mau posting ntar malem."



"sekarang teh udah malem a. belum eung, hoream. lupa tau a dulu teh pernah ngapain aja sm sabilla."

(hoream = males)



"oh berarti ntar pagi. hehehe. sok atuh nulis cerita, biar cepet beres. ntar aa bikinin tahu goreng deh..."



"hahayy...boleh a. yang banyak a, sekalian kecap pedesnya."



"beresss. sana cepet beresin nulisnya."
kemudian argi langsung mengambil alih laptop untuk menulis cerita, sementara sy pergi ke dapur, menggoreng the best tahu in the world favorit argi, tahu cibuntu. biasanya klo kami berdua pulang ke bandung, ada tiga oleh-oleh yang wajib harus dibawa ke jakarta yaitu ; tahu cibuntu, nastar dan bokkepoot. untuk tahu, bisa dibeli di tukang sayur ;p or di lembang juga ada. dan buat yang belum tahu apa itu bokkepoot, bokkepoot adalah kue kering tradisional belanda yang berwarna putih coklat. bentuknya ada yang bilang mirip kaki kambing (padahal menurut sy mirip tulang dog),yang diujungnya berwarna keclokatan karena dicelup coklat. rasanya berupa campuran dari rasa kacang mede-stroberi-coklat-vanilla. di bandung, cuma ada 3 toko kue Holland Sprechen yang menjual bokkepoot, Cafe Rasa di jalan Tamblong, nyonya liem di jalan naripan (by order), terakhir toko sumber hidangan di jalan Braga (Depan French Bakery). biasanya kita berdua lebih sering beli di tempat yang terakhir, di sumber hidangan karena stoknya pasti banyak. oleh-oleh wajib terakhir yang wajib dibeli yaitu kue nastar mahkota dewanya nyonya liem di jalan naripan. intinya sih kue nastar tapi dengan bentuk dan warna yang persis mirip buah dewa. jadi, buat BF'ers yang hobi jalan-jalan ke bandung dan sudah bosan dengan oleh2 yang itu2 aja (brownies, pisang bolen, cheese stick,dll) bisa dicoba tiga oleh-oleh baru yang sy rekomendasikan di atas.
*Beberapa Menit Kemudian*




"Lho, kenapa beib? koq diem aja?" tanya sy dewaktu melihat argi sedang diam terpaku menatap layar laptop.




"aku koq merinding yah???" jawab argi sambil matanya terus menatap laptop.



"maksudnya merinding? keingetan sm sabilla?"



"iya sih, tapi..."



"tapi kenapa?"



"a, coba deh pegang tangan sm kaki aku...."



"hmm...kamu kenapa? koq kaya merinding gini, kamu kedinginan?" tanya saya sewaktu memegang tangan, tengkuk dan kaki argi.




"ngga tau a, tiba-tiba aja badan aku merinding sendiri. udah dari tadi a, makanya aku diem aja. berasa dingin banget."



"kamu jangan ngelamun atuh, pamali. ya udah, ngetiknya ntar aja, makan tahu dulu beib, mumpung masih anget."



"iya a."



*Beberapa Menit Kemudian*



"a, aku udah ngantuk nih..." ucap argi sambil mematikan tv kemudian meletakkan remote di atas meja.



"ya udah hayu tidur..." jawab sy sembari menutup layar laptop kemudian menggiring argi masuk ke dalam kamar.



"a, ngerjain tugasnya di kamer aja yah? jangan di ruang tv." ucap argi sewaktu kami berdua sedang berada di atas tempat tidur.



"bener gpp? biasanya kamu suka protes klo aa ngetiknya berisik."



"iya gpp. soalnya perasaan aku sekarang lagi ngga enak klo di kamer sendirian."



"jangan nakut-nakutin ah, aa masih harus begadang nih. sendirian lagi."



"hihihi....bukan nakut-nakutin ai aa. ya udah atuh sok klo mau ngerjain di ruang tv juga boleh."



"embung ah. disini aja beib..."

(embung = ngga mau.)



"hahaha...kenapa jadi aa yang takut? penakut amat jadi orang."



"heup ah. udah sana tidur, aa mau ngerjain tugas. gud nite beib..."



"gudeg a..."



"naha gudeg??"

(naha ; kenapa)



"enak a, manis..." jawab argi asal lalu mulai terlelap.



"blegug."
Senin Malam, 4 Januari 2010




"heyyy...main terus. udah atuh beib, aa mau pake laptopnya." ucap sy sambil mencium tengkuk argi yang sedang asik main farmville.



"kagok a, keudeung deui panen." jawab argi sambil tetap asik main farmville.

(tanggung a, bentar lagi panen)



"main koq farmville...yang rada macho dikit atuh."



"hahaha...geuleuh si aa mah. padahal sendirinya main restaurant city. macho banget tuh game."



"hehehe...gpp atuh ih. eh, aa nyalain tv yah?"



"sok atuh a, asal jangan nonton berita aja. bararosen dari tadi pagi teh beritanya itu-itu terus. udah kaya gosip aja."




"ya itu mah kamu liat salurannya yang itu-itu aja..." jawab sy sambil memencet-mencet remote mencari saluran tv yang bagus.



"tah tah tah tah...senturi deui senturi deui. teu di kantor, di kampus. awas aja klo aa bahas itu lg."

(deui ; lagi , teu ; ngga)




"hahaha...suruh siapa kamu kuliah ambil jurusan ekonomi. kumaha kabar si tesis teh? katanya januari mau wisuda..."

(kumaha ; gimana)



"ada deh. mau tau urusan orang aja." jawab argi dengan cuek sambil tetap main farmville.



"............."



"a, itu kemarin waktu ktemu si x, gimana? udah tanya kabarnya belum?"



"ada deh. mau tau urusan orang aja." jawab sy dengan cuek sambil tetap asik nonton tv.




"hahaha...ambek si aa mah. bang gobang gocir diem aja nih...??"

(ambek ; ngambek)



"............."



"a, liat geura di tv, ada sumbawa, susu mba-mba jawa." goda argi sambil menunjuk ke arah tv.



"............."



"wah...si aa mah pundung beliung britama. aku ngomong sama siapa atuh a? ah pasti kata si aa teh ngomong aja sana sama inul vista yang lagi main cocolok listrik sambil nyanyi dangdut parijs van pantura terus goyang aduhai galih aduhai ratna cintamu abadi wahai ibu-ibu bapa-bapa siapa yang punya anak tolong aku cari pacar lagi sama suster keramas pake clear siapa takut??"



"hahahaha. ngomong apa sih kamu teh? dasar blegug ih."



"habis...si aa pundung duluan. pasti aku kerjain atuh thesis mah. kalem atuh a."




"oke, aa tunggu tanggal sidangnya. eh kamu teh udah bikin lanjutan ceritanya belum?"



"belum a. tuh kan aku jadi inget lagi, kemarin malem aku mimpi apa coba?"



"paling mimpinya ngga jauh2 dari sopi. bener kan?"



"yee salah ai aa. aku kemarin mimpi horce tau a."



"horce teh naon?"



"horor ceyeeeemmm. hahahaha....."



"halah kirain teh apaan. emang mimpi horor apa beib?"



"bener nih aku ceritain? nanti aa takut ngga?"



"hmm..gpp deh. tapi ntar malem, aa ngerjain tugas di kamer lagi yah? hehehe."



"kemarin teh justru mimpinya kejadian di kamer a."



"hah? serius ah? emang mimpi apaan?"



"serius pisan a ini mah. kemarin aku mimpi aa lagi ngetik di kamer, terus disebelah aa teh ada teteh2 lagi duduk sambil sisiran."



"asa ngga serem ceritanya beib? itu teteh2nya habis keramas?"



"meneketenjut. ntar aa tanya aja sendiri. tapi a, si teteh2nya teh mirip siapa cik?"



"miyabi?"



"hih...aku mah ngga suka miyabi, aku sukanya miyamin a. mirip sabilla tau a. komplit pake daster putih. terus waktu nyisir rambut teh kepalanya malah berdarah-darah tea."



"tuh nya, kamu mah malah cerita serem....."



"ya alloh...apanan tadi aku udah bilang mau cerita horce, betul betul betul?"
*Beberapa Jam Kemudian*




setelah sy selesai mengerjakan tugas kantor di ruang tv. sy langsung berjalan menuju kamar untuk segera tidur menyusul argi yang sudah lebih
dulu tidur. sewaktu tangan saya bergerak pelan di balik selimut untuk memeluk argi, mendadak argi terbangun dari tidurnya dengan raut muka
yang terlihat masih mengantuk ditambah raut muka yang sedikit terkejut.



"eh, maaf, kmu jadi bangun yah. padahal aa udah pelan-pelan." jawab sy sambil memeluk erat pinggang argi sewaktu argi menatap ke arah saya dengan pandangan bingung.




"aa habis dari kamer mandi?" tanya argi sambil membalikkan posisi tidurnya sehingga kami saling berhadapan.




"ngga beib, aa baru mau tidur." bisik sy pelan sambil mengusap-ngusap punggung argi dengan lembut.




"bener???" tanya argi sambil mengucek-ngucek matanya.




"iya bener, emang kenapa beib?"



"waktu tadi aku tidur, aa dimana?" tanya argi. kali ini alis matanya sedikit terangkat, seperti sedang memikirkan sesuatu.




"di ruang tv, aa kan habis ngerjain tugas kantor. ada yang salah?" kali ini sy yang bertanya dengan tatapan heran.



"aa ngga tidur disini??"



"ngga. aa mah di ruang tv aja. demi."



"terus...tadi siapa dong yang ada disini??" tanya argi, kali ini sambil duduk bersandar di kasur.



"maksudnya??"



"tadi aku sempet kebangun lagi a, dan aku liat aa udah ngga ada disamping aku. tapi aku males manggil aa lagi, jadi weh langsung tidur lagi. nah, anehnya, selang beberapa lama teh pinggang aku berasa ada yang meluk a. aku pikir itu aa, makanya aku lanjut tidur lagi."



"masa sih? kamu mimpi kali beib. aa mah yah daritadi teh ngerjain tugas kantor terus."



"ngga mungkin mimpi a, itu mah yakin ada yang meluk, soalnya aku masih setengah sadar. nih a, aku teh kerasa banget dingin waktu dipeluk. aku pikir emang dingin gara2 ac. tadinya aku mau pegang tangan aa, tapi males soalnya dingin pisan. terus ya aku tidur lagi aja dan kebangun barusan, sama aa."



"...................."




"aa ngga ngerjain aku kan?"



"kamu lagi ngga nakut-nakutin aa kan?"



"ya ngga atuh. yang ada juga aku yang merinding a."



"kamu udah solat isya?"


"ya udahlah, kan tadi bareng sama aa."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar