Jumat, 11 Juli 2014

RS HASAN SADIKIN

0 BULAN

SOFI ARDAN PRASETYO
BANDUNG, 1 OKTOBER 198x

RS HASAN SADIKIN

Telah lahir ke dunia seorang manusia mungil tak berdaya. dengan mata yang tertutup rapat seakan malu menatap dunia. dan kenyataannya saat ini, aku memang seorang yang pemalu.

aku dilahirkan di sebuah daerah di pinggiran kota bandung. kata ibu, aku anak yang tidak menyusahkan. sewaktu mengandung, ibuku tidak pernah sedikitpun ngidam, jarang sekali menderita mulas dan mual. bahkan persalinanku berjalan sangat lancar, tidak seperti yang orang-orang ceritakan tentang susahnya persalinan anak pertama. kata ibu, mungkin ini pertanda bahwa dikemudian hari aku kan menjadi anak yang tidak menyusahkan orang tua. (amin)


"hehehe..." gw tertawa sewaktu membaca tulisan sofi di bawah foto tersebut. dan gw berfikir dalam hati,'hmm...emang. yang namanya sofi itu jarang banget nyusahin orang, malah seringnya bantuin orang,apalagi gw.'

gw buka halaman selanjutnya...dan ternyata masih ada beberapa foto sofi sewaktu masih usia batita (bawah tiga tahun), balita (bawah lima tahun). fotonya lucu-lucu semua, gw sampe senyum-senyum sendiri liatnya.

setelah sampai halaman 8, foto-foto semasa balita sofi sudah tidak ada lagi, di halaman itu hanya ada gambar sebuah topeng, lagi-lagi berwarna putih seperti gambar topeng di halaman pertama. hanya saja gambar topeng kali ini terlihat sedikit berbeda dengan gambar topeng yang pertama. topeng yang kedua terlihat ebih 'ekspresif' dibandingkan topeng pertama. dibawah gambar topeng itu lalu ada sebuah tulisan ; PAMINDO.
semakin terbawa rasa penasaran, gw membuka halaman selanjutnya, ternyata kali ini ada foto-foto sofi yang lain lagi, tapi klo dolihat dari fotonya sofi terlihat sudah tumbuh sedikit lebih besar dari sebelumnya. dari beberapa foto yang tertempel di halaman binder, terlihat sofi kecil sudah memakai seragam putih merah, seragam anak sekolah dasar.

dari beberapa foto yang dipajang, ada sebuah foto yang menggelitik hati gw. di foto itu nampak sofi yang memakai seragam sd lengkap dengan memakai rompi kotak-kotak dan dasi terlihat sedang menangis. hehehe...meni lucu pisaaaannn. di bawah fotonya ada sebuah tulisan;


9 tahun.

BANDUNG, 17 Januari 199x

SDN BANJARSARI

sofi kecil menangis. anak kecil ini, biarpun menangis, tapi tetap mau difoto. hehe...

aku ingat waktu itu, waktu pertama kalinya aku ikut lomba karawitan di sekolah. kalau tidak salah, itu lomba menyanyi pupuh (kidung). aku merasa sangat malu dan takut waktu itu, wajar karena waktu itu aku ditonton oleh ratusan pasang mata dari orang yang tidak aku kenal.
aku gemetar dan takut, makanya aku menangis sejadi-jadinya.

tapi tiba-tiba Ibu Guru Asih (Alm) maju ke atas panggung, memeluk aku dan berbisik lembut,"nggak apa-apa kasep, kmu mah pasti bisa. anggap aja ini latihan. kalau kmu masih takut. tutup aja mata kamu, baru nyanyi."

entah kenapa tiba-tiba tangisku berhenti setelah mendengar ibu asih berkata seperti itu. ibu asih lalu berdiri disampingku, sambil memegang tanganku beliau memberi aba-aba kepada pak aji untuk memainkan
musik. yang aku ingat saat itu, aku harus menutup mata, berharap agar aku tidak melihat tatapan mata banyak orang yang membuat aku merasa takut. setelah menutup mata akupun mulai bernyanyi ;

Kinanti


Laras: Pelog/Salendro
Watekna: miharep atawa prihatin.
1 Pada := 6 Padalisan


Budak leutik bisa ngapung
Babaku ngapungna peuting
Nguriling kakalayangan
Neangan nu amis-amis
Sarupaning bungbuahan
Naon bae nu kapanggih

Ari beurang ngagarantung
Pinuh dina dahan kai
Disarada patembalan
Nu kitu naon ngaranna


setelah aku selesai bernyanyi, tiba-tiba terdengar gemuruh tepuk tangan bergemuruh dari penjuru bangsal. ibu asih lalu mencium pipi aku berkali-kali dan berkata, "gitu dong, itu baru anak ibu. kamu nyanyinya bagus."

mendengar ucapan ibu asih, aku baru berani membuka mata, dan pemandangan yang terlihat di depan mataku langsung membuat aku tertawa, tertawa memperlihatkan barisan gigi susu yang belum rapih ini.
aku tertawa karena semua orang yang ada di bangsal nampak berdiri dan bertepuk tangan.

seingatku, aku memeluk ibu asih sebentar, kemudian langsung berlari menghampiri kedua orang tuaku. aku melihat ibuku sedang menangis, mungkin menangis bahagia. tiba-tiba badan aku diangkat oleh abah,
digendong dan diciuminya dengan bangga. aku masih belum begitu paham apa yang sedang terjadi, tapi melihat itu semua, aku yang tadi menangis di atas panggung langsung tertawa bahagia. terima kasih, kinanti.
"hahaha" gw tertawa lepas...kenceng banget. tapi tiba-tiba gw merasakan mata gw sedikit perih dan berair, ya..gw terharu. sangat terharu, setelah membaca catatan kecil sofi barusan. lucu tapi sekaligus membuat gw merasa terharu.
setelah cukup lama menatap halaman itu dan membaca tulisannya berulang-ulang, gw lalu membalik halaman selanjutnya. sama seperti halaman 8, di halaman 17 ini, lagi-lagi hanya ada gambar sebuah topeng, tetapi kali ini topeng nya bukan berwarna putih, melainkan berwarna merah muda. di bawah gambar topeng itu ada sebuah tulisan ; RUMYANG.
halaman selanjutnya diawali oleh sebuah foto sofi terlihat sedang memakai baju adat sunda. setelah membaca tulisan dibawah nya, gw baru mengerti klo foto itu adalah foto ketika sofi di-khitan. sofi di-khitan waktu berumur 10 tahun.

gw membuka lembar-lembar berikutnya, terlihat banyak sekali foto, lebih banyak dari sebelumnya. kali ini penampilan fisik sofi sudah terlihat berbeda. sekarang dia sudah memakai seragam putih biru, seragam smp. badanya terlihat lebih tinggi, kulitnya terlihat lebih putih, terlihat juga sofi sudah mulai memakai kawat gigi dan kacamata berbingkai
agak tebal. yang masih tampak sama hanya potongan rambutnya yang belah pinggir itu. 2C untuk sofi, CUPU tapi CAKEP.

ketika gw membuka lembar-lembar selanjutnya, gw tiba-tiba berhenti di sebuah halaman yang memuat gambar sofi sedang berfoto
di depan sebuah gerbang yang tinggi bersama beberapa orang yang memakai baju kesenian. dan dibawahnya terdapat tulisan ;
14 tahun.

PARIS,18 DESEMBER 199x

Tidak ada komentar:

Posting Komentar