Jumat, 11 Juli 2014

1997

aku sedang mengendarai motor mengelilingi jalan kota bandung. hari ini kebetulan hari minggu, sehingga aku libur dari rutinitas pekerjaan sehari-hari. sudah hampir satu tahun aku bekerja sebagai pns di kantor pemprov jabar. sebuah pekerjaan yang susah payah aku dapatkan setelah melalui seleksi yang sangat ketat melawan ribuan orang.

aku ingat ketika pertama kali melihat namaku ada di dalam daftar cpns yang lolos seleksi tahap akhir, benar-benar suatu kebahagiaan dan kebanggaan tersendiri buatku. yah, walaupun orang bilang pns itu gajinya kecil, kerjaannya cuma baca koran dan nulis surat, tapi aku tidak peduli, itu hanya tanggapan yang keluar dari mulut orang-orang yang tidak lulus seleksi test saja pikirku.

yang penting abah dan ambu dikampung sangat bahagia mendengar kabar bahagia itu, bagaimana tidak, sebab banyak orang di kampung aku yang rela mengeluarkan uang belasan bahkan puluhan juta hanya untuk lolos sebagai pns, sementara aku, uang yang aku keluarkan hanya untuk sekedar ongkos bolak-balik test nya saja. kabar kelulusanku itu langsung menyebar bak bunga dandelion yang tertiup angin. menyebar dengan cepat ke seluruh penjuru kampung karena di kampungku, sangat jarang orang yang lulus tes cpns tanpa mengeluarkan uang sepeserpun, apalagi untuk tes cpns di daerah, yang benar-benar sarat dengan KKN.

hari jumat kemarin, aku dan teman-teman kantor sepakat untuk rekreasi bersama-sama mengelilingi daerah lembang dan sekitarnya. kami mengawali 'tur' kecil-kecilan ini disebuah kolam renang air hangat di kawasan cipaku, setiabudi. sebenarnya letaknya cukup jauh dari kost-kostanku yang berada di sekitar jalan bawean, tapi tak apalah, sekali-kali refreshing itu memang perlu.

setelah selesai berenang, tur dilanjutkan menuju gunung tangkuban parahu, dan pulangnya kami menyempatkan diri untuk singgah disebuah kebun strawberry, permintaan khusus dari kaum perempuan yang ikut dalam tur kali ini yaitu ingin mampir ke kebun strawberry dan memetiknya langsung.

aku berjalan menyusuri jalan setapak yang dikelilingi oleh barisan pohon perdu strawberry yang kebanyakan sudah berbuah berwarna merah tua. beberapa orang tampak sibuk berlomba memasukkan strawberry sebanyak-banyaknya ke dalam sebuah keranjang kecil yang mereka bawa, tetapi aku lebih memilih untuk mengelilingi kebun ini terlebih dahulu sementara keranjang kosong milikku ini aku tenteng di tangan kiriku, persis seperti ibu-ibu yang sedang menenteng tas belanjaannya kala pergi ke pasar.

dari kebun strawberry ini, aku bisa melihat pemandangan luar biasa indah dari tatar parahiangan ini. lansekap perbukitan di daerah lembang membuat mataku sempat tak berkedip barang beberapa saat saking indahnya. pohon-pohon pinus dan hamparan sawah terhampar luas sejauh mata memandang, sementara alveoli di dalam paru-paruku pasti merasa kegirangan karena sudah lama mereka tidak memompa udara yang sebersih dan sesejuk ini.

hmm...aku mulai mengambil nafas yang sangat panjang sehingga hidunggku terasa dingin, setelah paru-paru terasa penuh barulah aku menghembuskannya secara perlahan. udara pegunungan memang menyenangkan. tanpa sadar, kedua tanganku aku angkat agak tinggi, berpose layaknya jack dalam film titanic, yes, i'm the king of the world! teriak aku dalam hati.

tapi tiba-tiba...bruk! tangan kananku seperti menyenggol sesuatu yang berat, dengan cepat aku buka kedua mataku yang sempat terpejam kemudian melihat ke arah sekeliling. ternyata disebelah kanan dari tempat aku berdiri, ada seorang gadis yang jatuh terduduk di tas tanah sambil tangannya mengusap-ngusap dahinya.

barulah aku sadar kalau tadi tanganku mengenai dahi gadis itu sampai-sampai ia terjatuh. dengan sopan aku mengulurkan tangan, bermaksud untuk menolongnya. tangan aku ternyata disambut hangat olehnya, gadis itu menggenggam erat tanganku kemudian berdiri seperti sebelumnya. aku lalu tersenyum sopan kepadanya, sementara dia masih tampak bingung melihat aku yang seuseurian sorangan. (senyum-senyum sendiri)


"neng ngga kenapa-kenapa kan?" tanya aku dengan sopan sambil tersenyum ke arahnya.


"iya a, ngga apa-apa. cuma jatuh." jawabnya cuek sembari membersihkan tanah yang menempel di celana jeansnya.


"tadi kena tangan saya ya?" tanya aku lagi dengan nada yang sangat lembut.


"kayanya sih iya a, habis ngga ada orang lain lagi sih disini. hehe..." jawab gadis itu sambil menyeringai lebar.


"oh kitu...aduh...maaf atuh yah neng, da aa tadi ngga tau ada orang disamping aa." jawab aku setengah panik.


"ngga apa-apa a, lain kali jangan merem ya a klo lagi jalan, nanti bisa bahaya." balas gadis itu.


"haha...bisa aja si neng. eh iya, kalau aa boleh tau, neng namanya siapa?" tanya aku memberanikan diri.


"nila. kalau aa namanya siapa?" jawab gadis itu sembari mengulurkan tangan kanannya.


"nila? oh klo aa mah, namanya mujaer." balas gw nakal lalu menerima uluran tangannya dengan hangat.


"ih si aa mah, ditanya serius malah heureuy (becanda)." jawab gadis itu tersipu malu.


***
ternyata, dari perkenalan iseng dan sederhana itu, hubungan aku dan nila terus berlanjut sampai ke jenjang pernikahan. masa berpacaran kami terbilang singkat, hanya 3 bulan dan aku langsung memutuskan untuk menikah atas desakan orang tua nila.

akhirnya dengan modal nekat aku berkata kepada kedua orang tuaku di kampung, mereka berdua tampak sangat terkejut karena keputusanku yang sangat mendadak ini apalagi ambu. ternyata jauh-jauh hari ambu sudah berniat untuk menjodohkan aku dengan seorang gadis desa pilihannya bahkan orang tua gadis itu pun sudah setuju.

Dengan halus aku menolak perkataan ambu, aku beralasan karena aku ingin mencari jodohku sendiri tanpa menyusahkan orang tua. akhirnya dengan berat hati, ambu merestui hubungan aku dan nila.

sampai saatnya tiba hari 'H' pernikahan aku dan nila, ambu masih saja menawarkan perjodohan dengan gadis pilihannya, 'setidaknya lihatlah dulu orangnya baru berkata iya atau tidak' begitu ucap ambu. tapi kali ini dengan tegas aku menolak sehingga ambu pun akhirnya menyerah.

Resepsi pernikahan pun akhirnya digelar secara sederhana disebuah gedung yang terletak di jalan gatot subroto bandung. ratusan undangan datang untuk memberi selamat di hari bahagia kami berdua.

tiba-tiba, di tengah kerumunan undangan yang hadir, mataku menangkap sosok seorang perempuan di kejauhan. perlahan tapi pasti, perempuan itu berjalan mendekat ke arah pelaminan untuk memberi ucapan selamat.

Aku langsung tercekat ketika sosok perempuan itu ternyata adalah sosok yang sangat aku kenal selama ini, hampir 4 tahun lamanya tidurku tidak nyenyak karena memikirkan dia. sosok perempuan yang sudah aku hafal tiap helai rambutnya, tiap gurat wajahnya, tiap lekuk tubuhnya bahkan aku masih hafal bahasa tubuhnya ketika dia berjalan.

YA! dia adalah perempuan yang dulu selalu lewat di depan rumahku ketika aku sedang menyapu halaman di pagi hari. aku masih ingat selama empat tahun aku hanya mampu memandangi dan mengagumi parasnya saja tanpa mampu berkata apa-apa, tapi kali ini, dia hadir, sunguh nyata, sangat nyata. sosok itu sekarang sedang berdiri persis dihadapanku, memakai kebaya berwarna putih, dia terlihat sangat-sangat mempesona.

benar-benar sosok yang dahulu pernah sangat kudamba, kucinta dan kupuja. akhirnya setelah sekian lama aku bisa bersentuhan tangan dengannya, tangan aku mungkin terasa begitu dingin sekarang, keringat pun mengucur deras dari keningku, sementara hati ini mau meledak rasanya. tiba-tiba aku mendengar suaranya yang langsung membuatku serasa terbang melayang-layang. dengan penuh kelembutan dia berucap ; "wilujeng ngiring bingah kang." (selamat berbahagia kang).

kenapa? kenapa momen yang aku tunggu-tunggu selama empat tahun ini terjadi dalam suasana yang salah? kenapa hanya aku yang memakai baju pengantin? jujur, di dalam lubuk hatiku yang terdalam aku menginginkan dia yang berada bersama di pelaminanku sekarang, bukan nila.

tapi apa daya, tangan lembutnya hanya bisa kurengkuh barang sebentar
saja. kemudian dia pun berlalu meninggalkan aku di pelaminan dengan perasaan nelangsa. melihat perempuan itu berlalu, ibu menggamit lenganku kemudian berbisik ;


"Cep, eta teh si mesti, anu ku ambu dek dijodohkeun ka kamu. kumaha, geulis nya? pilihan ambu mah moal gagal atuh." ucap ibuku dengan penuh rasa bangga.

(Cep, itu tuh si mesti, yang mau ibu jodohin sama kamu. gimana, cantik kan? pilihan ibu mah ngga mungkin salah.)


aku langsung menatap dengan tatapan yang penuh rasa kaget ke arah ambu, sementara ambu hanya menyunggingkan bibirnya. serta merta aku langsung terduduk lemas di pelaminan, meratapi nasibku yang tak mau menuruti nasihat orang tua, nasihat ambu, seseorang yang seharusnya aku kecup kakinya yang harum wangi surga. tapi apa daya, sesal memang datangnya selalu belakangan.
18.30 pm



Kedatangan ibu mengagetkan gw yang sedang asik menulis cerita di buku harian, refleks gw langsung menutup buku harian itu lalu dengan segera memasukkannya kembali ke dalam tas. ketika gw sedang mencium tangan ibu, tiba-tiba argi datang bersama teman-temannya. ada danu, fanny, rashid, dll.

satu per satu dari mereka semua mencium tangan ibu, kemudian menyerahkan hantaran berupa buah dan yang lainnya. setelah itu baru mereka bersalaman dengan abah sambil memperkenalkan diri satu persatu.

ibu gw sampai kaget melihat keramaian mereka semua karena selama gw sekolah baru kali ini ibu melihat teman-temanku yang ajaib seperti ini, biasanya rata-rata temanku dulu ngga seramai dan selucu ini. abah juga merasa sangat terhibur oleh kedatangan mereka semua dan bilang kalau abah tidak percaya mereka semua mau berteman sama gw yang pendiam ini. hehehe.

karena merasa senang, ibu akhirnya menyuruh mereka semua untuk makan masakan yang ibu bawa, dan benar saja, mereka langsung kesetanan sewaktu menyantap masakan ibu. ternyata mereka semua belum makan semenjak pulang sekolah.

selesai makan, argi dan teman-temannya memutuskan untuk pamit pulang karena mau kerja kelompok (baca : nyontek pr) biologi yang penyelesaian soalnya cukup panjang. gw pun ikut pulang, meninggalkan ibu sendirian di rumah sakit bersama abah.

semenjak argi menginap di rumah gw, maka otomatis argi tidak bisa main seperti biasanya, makanya kali ini anak-anak yang mendatangi argi di rumah gw.

sesampainya di rumah, anak-anak langsung berebut buku pr gw. laris manis deh buku gw tiap kali ada pr yang butuh jawaban agak panjang. kebetulan pr biologi sekarang tentang gambar struktur tumbuhan yang terbagi dua menjadi jaringan meristem (akar) dan jaringan dewasa. simpel sih soalnya, cuma disuruh menggambar dan diberi penjelasannya di bawahnya. masalahnya, anak-anak cuma senang menggambar tapi tidak senang menjelaskannya. hehehe.
"ih ini apaan sih membran sel perismatik teh? bingung fanny mah. mending belajar reproduksi aja tau." ucap fanny sambil memilin-milin rambutnya.



"eh...fanny, hayu atuh kita belajar reproduksi aja, sini cepetan ke kamer." ajak danu.



"Dih...ngga mau ah sama kamu mah. fanny mah maunya cuma sama argi." elak fanny sambil memegang tangan argi.



"emangnya kamu mau belajar apaan fan?" tanya argi



"itu...fanny mah belum tau klo sel sperma teh kaya apa bentuknya, emang kaya kecebong yah gi?"



"oh itu...shid, cepetan coli. katanya si fanny pengen liat." suruh argi.



"iiih...koq rashid sih! fanny kan pengen liat punya argi." teriak fanny sambil mengerlingkan matanya.



"hehehe...dasar maneh gelo fan." balas argi.

(hehehe...dasar kamu gelo fan)



"heureuy atuh ih...tapi klo mau serius juga fanny layani dengan senang hati gi. hahaha." kilah fanny.

(becanda atuh ih...tapi klo mau serius juga fanny layani dengan senang hati gi. hahaha.)



"fanny, maneh keur ngagambar naon sih? naha beda sorangan?" tanya meira.

(Fanny, kamu lagi gambar apa sih? kenapa beda sendiri?)



"oh ini teh fanny lagi gambarin tato buat si abang, desainnya fanny yang bikin."



"lanceuk maneh dek di tato naon fan?" tanya febi.

(abang (kakak) kamu mau di tatto apa fan?)



"eta...gambar phoenician kitu feb, siga mural weh. argi mau di tato ngga? nanti fanny yang gambarin desainnya."

(itu...gambar phoenician gitu feb, kaya mural aja.)



"hmm? tato? mau ah...tapi ngga mau gambar." jawab argi



"maunya apa gitu?" tanya fanny.



"argi mah maunya tatto tulisan aja biar bisa dibaca sama orang."



"ih mau tulisan apa gi? ambigram?" tanya fanny.



"ngga ah, maunya tulisan 'DOA IBU'" jawab argi sambil tetap menggambar di buku tulisnya.



"HAHAHA...alus gi, aing ge hayang ah di tato model kitu, tulisanna 'KUTUNGGU JANDAMU'" timpal rashid.

(HAHAHA...bagus gi, gw juga mau di tato model itu, tulisannya 'KUTUNGGU JANDAMU')



"FIX ini mah! aing ge erek ah, tulisanna 'JAGA JARAK, REM BLONG'" kali ini febi yang menimpali.

(FIX ini mah! gw juga mau ah, tulisannya 'JAGA JARAK, REM BLONG')



"Ih...kalian mah dasar supir treuk semua! yang manfaat atuh klo mau bikin tulisan teh." ujar meira.



"oh ya udah atuh argi ganti tato nya jadi 'MUSOLA SEBELAH KANAN'" balas argi cuek.



"wah brader...alus euy! aing kabita dek nato 'KEBERSIHAN SEBAGIAN DARIPADA IMAN'" ucap danu bangga.

(wah brader...bagus euy! gw kepengen juga di tato 'KEBERSIHAN SEBAGIAN DARIPADA IMAN')



"ah maraneh mah kempina salerana, jiga urang atuh, 'INGSUN TITIP TAJUG LAN FAKIR MISKIN' " seno mencoba untuk unjuk gigi.

(ah lo semua seleranya kampungan, kaya gw dong, 'SAYA TITIP TAJUG DAN FAKIR MISKIN')
"wuooo...dasar wong ndhermayu edhan! kelek mu mambu ora?" serang danu.

(wuooo...dasar orang indramayu edan! ketek lo bau ngga?)

*dulu ada teman orang indramayu yang punya kebiasaan ngomong 'kelek mu mambu ora?'*



"ya beli jeh...kelek kita sih wangi." balas seno dengan sengit.

(ya ngga dong...ketek gw sih wangi)



"jah jeh jah jeh...iya tah? ngga jeh. hahahahahahaha" ejek argi.

*logat indramayu/cirebonan selalu memakai imbuhan 'jeh' untuk kalimat berita dan 'tah' untuk kalimat tanya. sama seperti 'teh' dan 'mah' pada orang sunda.*



"wah gi, aja mentang-mentang ira ganteng isun blesak trus dadi wani ngenyek." balas seno dengan logat dhermayu nya yang kental.

(wah gi, jangan mentang-mentang lo ganteng gw jelek trus jadi berani ngehina.)



"hahahahaha. maneh ngomong naon sia jurig? buru balikkeun eta pilem bokep urang nu diinjeum maneh!" ucap argi.

(hahahahaha. lo ngomong apa sih? cepet balikin itu film bokep yang lo pinjem!)



"waduh mainannya euy...ampun juragan. aing can beres nontonna. kalem atuh gi da heureuy." jawab seno kembali dengan logat sunda nya.

(waduh mainannya euy...ampun juragan. gw belum beres nontonnya. sabar atuh gi kan cuma becanda.)



sewaktu seno dan argi sedang berbicara tiba-tiba datang satu orang lagi, kemal yang terlambat datang, padahal jarum jam sudah menunjukkan pukul 9 malam. bertambahlah lagi satu orang perusuh di rumah gw. huhu.
"assalamualaikum!" teriak kemal sambil mengangkat kedua tangan nya ala salam abang none jakarte punye.



"waalaikum salam pa haji. tos balik ceramah ti mana ieu teh?" tanya fanny.

(waalaikum salam pa haji. habis pulang dari ceramah di mana ini teh?)



"heh...saha maneh? ojol-ojol datang ka imah batur bari jeung telat deui." ucap febi.

(heh...siapa lo? tiba-tiba dateng ke rumah orang pake telat segala lagi.)



"waalaikum salam. hapunten sadayana, nepangkeun wasta pun kawula kemal, kawit ti bandung, yuswa 16, linggih di padasuka." jawab kemal sok jaim.

(waalaikum salam. mohon maaf semuanya, perkenalkan nama saya kemal, asal dari bandungm umur 16, tinggal di padasuka (cicaheum).)



"anjis maneh siga nu keur ngiluan mojang jajaka siah. naha maneh telat mal?" tanya argi.

(anjrit lo kaya lagi orang yang ikutan mojang jajaka. kenapa lo telat mal?)



"anjis gi, aing teu bisa kaluar, jalan di komplek imah urang diblokir." jawab kemal sembari duduk di sofa.

(ajnrit gi, gw ngga bisa keluar, jalan di komplek rumah gw diblokir.)



"diblokir kunaon kitu? aya galian pipa? atawa galian singset?" tanya argi lagi.

(diblokir kenapa? ada galian pipa? atau galian singset?)



"Sia euy! eta aya nu gantung diri deukeut imah aing siah gi. watir pisan. tadi ge loba pulisi jeung wartawan. rame pisan lah." jawab kemal dengan semangat.

(itu ada yang gantung diri deket rumah gw tau gi. menghawatirkan banget, tadi juga banyak polisi sama wartawan. rame banget lah.)



"alah siah. gantung diri dimana mal?" tanya danu.



"eta dina tangkal cau." jawab kemal asal.

(itu di pohon pisang)



"hush...ulah ngomong lalawora. maenya dina tangkal cau, pasti dina tangkal toge nya mal?" ucap argi.

(hush...jangan ngomong sembarangan. masa gantung diri di pohon pisang, pasti di pohon toge ya mal?)



"hahaha...dasar manaeh gi. eta bunuh diri kunaon mal?" tanya rashid.

(hahaha...dasar lo gi. itu kenapa bisa bunuh diri mal?)



"teuing, cenah mah dipegatkeun ku kabogohna matak stres trus gantung diri weh." jawab kemal.

(ngga tau, katanya mah diputusin sama pacarnya makanya stres trus gantung diri aja gitu.)



"wah...siga maneh atuh mal? kade ah bisi maneh rek bunuh diri, eta utang maneh ka urang dibayar heula nya." ucap febi.

(wah...kaya lo dong mal? awas ah nanti lo juga mau bunuh diri lagi, itu utang lo sama gw dibayar dulu ya.)



"wah...emang kemal putus ya? kenapa ih? ko fanny baru tau sekarang yah." ujar fanny ikutan nimbrung.



"enya fan, eta kabogohna si kemal dimaok ku dulurna sorangan." sergah danu.

(iya fan, itu pacarnya si kemal direbut sama sodaranya sendiri.)



"anjis si kemal karunya pisan. karek ge dipegat ku kabogohna eh isukan ulangan fisika." ucap rashid ikut memanas-memanasi si kemal.

(anjrit si kemal kasian banget. baru juga diputusin sama pacarnya eh besoknya langsung ulangan fisika.)



"wah...eta mah mun ceuk paribasa teh sudah jatuh tertimpa taleus!" argi ikut-ikutan memanas-manasi kemal.

(wah...itu mah klo kata peribahasa, sudah jatuh tertimpa taleus!)



"mal, aing turut berduka cita lah. hirup maneh karunya pisan. ieu aing ge nepi ka seuseurian pedah ku sedih pisan." kali ini seno yang ikut-ikutan mengompori.

(mal, gw turut berduka cita lah. hidup lo kasian banget. ini gw sampe ketawa saking sedih banget mal.)



"anjis maraneh garelo kabeh! gandeng pisan! cicing heula, ieu aing dek nyontek heula ka si sopi." teriak kemal sembari sibuk menyalin jawaban dari buku gw.

(anjrit lo semua emang gila! berisik banget! diem dulu dong, ini gw mau nyontek dulu ke si sopi.)
22.30 pm




anak-anak yang super berisik itu akhirnya pulang meninggalkan gw dan argi dalam kesunyian. huhu. tapi efek dari kedatangan mereka terlihat dengan jelas, ruang tamu yang tadi dipakai nongkrong jadi super berantakan, banyak gelas dan piring kotor pula. haduh-haduh....banyak banget kerjaan yang mesti diberesin malem ini padahal besok paginya ada ulangan fisika ditambah biologi lagi. parahu pisan ini mah.

minggu ini, di sekolah gw sudah dimulai musim ulangan yang disebut pekan ulangan. dan selama satu minggu itu full diisi dengan ulangan-ulangan plus pr yang cukup banyak. parahnya, yang namanya pekan ulangan itu tidak ada her/remedial, jadi kita harus legowo menerima nilai yang ada walau merah sekalipun.

biasanya saat-saat pekan ulangan seperti ini, tiap siswa berlomba-lomba memfotokopi catetan dari anak-anak yang termasuk golongan rajin mencatat atau sibuk mencari bocoran soal ke kelas sebelah lalu sibuk untuk membuat contekannya. namanya juga anak sma. hehehe.



"sop...cucian pring sama gelas udah beres semua nih. kamu udah belum beberes ruang tamu nya?" tanya argi sambil mengelep keningnya yang berkeringat sehabis mencuci piring.



"udah beres juga gi. makasih yah gi, kamu baik banget." jawab gw sembari mencium kening argi.



"hehehe...lagi dong, masa cuma satu kali doang. kan nyuci piring nya banyak." pinta argi.



"ya udah nanti klo mau tidur ajah. aku mau cuci kaki gosok gigi dulu." ucap gw.



"ok ay...aku tunggu." balas argi sambil tidur-tiduran di atas kasur.


***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar