Jumat, 11 Juli 2014

19.00 PM

19.00 pm



saya baru pulang dari kantor dan sedang berjalan menuju ke sebuah kedai kopi yang ada di dekat kantor. seperti biasa, saya memesan satu gelas caramel machiatto untuk mengusir rasa lelah dan stres sembari menunggu argi datang menjemput. kebetulan hari ini jadwal dia membawa kendaraan, hanya saja sebelum menjemput saya, terlebih dahulu argi menjemput ivy dan nanda. rumah nanda sendiri terletak di derah jakpus, sementara rumah nanda di jaksel. kebayang argi harus bolak-balik menjemput mereka berdua sebelum menjemput saya. kenapa saya dan argi begitu akrab dengan ivy dan nanda? karena hanya mereka berdua, selain tetehnya argi yang tahu mengenai hubungan kami berdua. awalnya, ivy adalah pacar dari teman sekantor argi. tapi setelah mereka berdua putus, ivy mulai mendekati argi. ivy yang memang dari awal sudah sering curhat dengan argi perihal masalah hubungan dengan pacarnya perlahan-lahan menyukai argi, sehingga pada suatu hari ivy memutuskan untuk menembak argi ;
"gi, akhir-akhir ini koq aku ngerasa beda yah sama kamu?" ucap ivy dengan lembut sambil mengalihkan pandangannya ke arah yang lain.



"aku? kamu? sejak kapan lo panggil gue kaya gitu vy?" tanya argi heran.



"sekarang. emang ngga boleh?" tanya ivy. kali ini sambil menatap ke arah argi.



"terserah lo aja sih. emang lo ngerasa aneh kenapa vy?" tanya argi sambil menatap lekat ke arah ivy.



"mmm...kamu pake bedak ya gi? koq lebih putih dari biasanya?" tanya ivy asal saking groginya ditatap oleh argi.



"sialan lo vy! ngga, gue pake formalin!" jawab argi ketus.



"hehe...maaf gi cuma bercanda. eh, aku mau ngomong serius nih sama kamu." ucap ivy.



"apaan vy?"



"kamu koq hari ini ganteng banget sih gi..." ucap ivy sedikit merayu.



"duh, bosen gue dengernya vy." jawab argi sambil memasang raut muka yang sedikit angkuh.



*najis! ngelunjak! ga tau diri! hoek! cuih! cih cih cih cih! brot! kecepirit deh gue sekalian!* teriak ivy di dalam hati sambil tetap memasang senyum manis di bibirnya.



"argi, aku suka sama kamu." ucap ivy tiba-tiba.



"suka apaan? suka ngehina mah iya." balas argi.



"ih bukan. aku beneran suka sama kamu, sayang sama kamu." ucap ivy dengan penuh harap.



"aku juga sayang kamu vy." jawab argi santai.



"yang bener gi?????" tanya ivy setengah tak percaya.



"iya, tapi sayang sebagai sahabat aja vy. belum bisa lebih." jawab argi sok diplomatis.



*bang gobang gocirrr bang, bang kasih gope dong bang, bang gope goyang pantat deh bang....crek kecrek kecrek kecrek* suara nyanyian seorang waria yang tadi berpapasan dengannya di perempatan tiba-tiba memenuhi isi kepala ivy.



"vy...? sory, soalnya gue udah ada yang punya. maaf yah." jawab argi sambil tersenyum.



" iya ngga apa-apa gi. santai aja. hahahaha." jawab ivy sambil tertawa garing, crunchy dan super cheesy untuk menyembunyikan kesedihannya.



"kamu jangan marah yah cantik." ucap argi sambil mengusap-ngusap punggung tangan ivy.



"kamu ngga pernah cerita sama aku klo kamu udah punya pacar?"



"mmm...soalnya itu rahasia vy. maaf yah. tapi sayang vy..."



"sayang kenapa gi?"



"sayang pacar aku ngga secantik kamu" tanya argi berusaha merayu ivy. *dasar orang aneh*



*secara yah...cantikan gue kemana-mana getoh! kenapa sih lo ngga pacaran sama gue aja!!! dasar begooooooooo!!!!* jerit ivy dalam hati, sementara bibirnya dipaksa tersenyum malu ala anak sma.



"aku ngga rela gi."



"lho kenapa? aku minta maaf yah vy. maaf banget." ucap argi dengan nada yang sangat lembut.



"aku ngga rela klo kamu ngga ngenalin pacar kamu itu sama aku." jawab ivy dengan nada suara datar.



"kenapa kamu ngga rela vy?"



"aku yakin ngga ada perempuan lain yang sayang banget sama kamu selain aku. klo pun aku rela, aku cuma rela klo kamu pacaran sama panji!!!"



*hahahaha...makan tuh omongan gue! gue yakin lo ngga bisa bales. hahahaha!* batin ivy dalam hati sambil tertawa puas ala shin chan.



"jadi kamu rela klo aku pacaran sama panji?" tanya argi.



"iya." jawab ivy dengan nada suara sengaja dibuat yang ketus.



*sana lo pacaran sama panji! gue ngga rela lo pacaran sama perempuan lain. fufufufufu.* kali ini ivy merasa yakin sambil tertawa ala tante-tante girang.



"makasih ya vy....gue lega dengernyaaaa."



"lega kenapa? maksud kamu apa gi?"



"ya itu tadi. lo kan bilang klo lo cuma rela gue pacaran sama panji."



"iya. terus?"



"gue...."



"kamu kenapa gi???" tanya ivy penasaran.



"gue kan emang pacaran sama panji vy..." jawab argi sambil berbisik ke arah ivy.



"APAH KAMU BILANG????" *JENG JENG JENG JENG....* (kamera maju mundur) ucap ivy setengah berteriak saking kagetnya.



"lo jangan kenceng-kenceng dong ngomongnya. malu tau diliatin orang."



"LO SERIUS GI?"



"iya." jawab argi singkat.



"astagfirulohalazim..." lirih ivy sambil meremas-remas tangannya sendiri.



*kamu dimana, dengan siapa, semalam berbuat apa...yolandaaaa...* entah kenapa hanya muka sang vokalis band tersebut yang terlintas di pikiran ivy, mungkin hanya itulah yang mampu menggambarkan betapa hancurnya perasaan ivy. (lho ga nyambung...)



"maaf ya vy klo gue udah ngecewain lo. tapi gue mohon banget, lo jangan cerita sama orang lain yah, sama boneka juga ngga boleh, binatang apalagi, setan juga jangan yah vy. ini rahasia gue sama lo. okeh cantik?"



"kamu gay? atau jangan-jangan, kamu homo?"



"bukan, gue lesbi vy." jawab argi ketus.



"lesbi??? jadi selama ini....kamu pipisnya jongkok gi??? OH MY GOAT...."



"dasar BEGO!"



"jadi yang bener tuh kamu lesbi, gay, atau homo???



"gay sama homo tuh sama aja BODOH."



"lho...klo gay kan suka sama laki-laki."



"nah, klo homo?"



"suka sama cowok. eh iya yah sama aja. kamu bego banget sih gi."



"Eh bujug...set dah! ivy! lo tuh selama ini pura-pura bego atau pura-pura pinter sih?"



"ya pura-pura bego lah. gue kan aslinya pinter."



"udah pake gue-lo lagi nih? ngga aku-kamu?"



"gue ngga mau mesra-mesraan sama orang homo kaya lo."



"hahahaha. makasih buat pujiannya vy."



"pantes yah, selama ini lo berdua terus sama panji. ada lo pasti ada panji. kalian berdua saling perhatian lagi. gue kira lo berdua saudara, makanya gue ngga curiga."



"berarti klo gue ngga bilang sama lo, lo ngga akan pernah tau kan klo gue gay?"



"ngga. dengan segera gue pasti sadar klo lo tuh ternyata gay!"



"koq bisa?"



"soalnya dari tadi mata lo sibuk ngeliatin waitres yang ada disana! bukan liatin gue yang sengaja dandan ke salon selama dua jam khusus buat nembak lo!" ucap ivy serius sambil jari telunjuknya mengarah ke salah seorang waitres di dalam restoran.



"hahahaha. habis waitres nya cute banget vy."



"gue bilangin panji lho ntar!" ancam ivy.



"ngga apa-apa vy, lo bilangin aja sama panji. paling juga nanti dia penasaran minta diajak kesini sama gue."



"emang dasar sakit ya kalian berdua. terutama lo!"



"hahaha. kan becanda doang vy."



kemudian setelah tragedi penembakan yang gagal itu lewat, ivy menjadi salah satu sahabat akrab kami berdua. setidaknya, di depan ivy kami bisa sedikit bermesraan tanpa perlu merasa canggung lagi.
19.30 pm




"A, udah lama ya nunggunya?" tiba-tiba suara argi mengagetkan lamunan saya.



"lumayan. si ivy sama nanda mana?" tanya saya sambil membereskan file-file kantor dan memasukkannya kedalam tas, bersiap-siap untuk pergi.



"nunggu di parkiran a. hayu atuh pulang."



"iya..." jawab saya sambil bernajak dari sofa.



"tadi banyak kerjaan yah a di kantor?" tanya argi sambil membawakan tas kerja saya.



"yah biasa beib...kamu sendiri gimana di kantor?"



"yah masih bisa keitung santai klo dibandingin sama aa mah. udah makan belum a?"



"belum. kamu?"



"sama. makan dulu yuks?"



"pulang dulu aja deh, banyak kerjaan. nanti makannya tinggal yang pesen delivery aja."



"NGGA MAU. si lumba-lumba makan dulu..." ucap argi sambil bernyanyi ala bondan prakoso.



"hehehe. iya deh..." jawab saya sambil tersenyum manis ke arah argi.



kami berempat menyempatkan diri untuk makan di sebuah restoran yang ada di sekitar situ. sewaktu pembicaraan menyyinggung ke arah pekerjaan, masing-masing dari kami ternyata sama-sama mengeluhkan hal yang sama, monday syndrome. terkadang hari senin itu terasa begitu melelahkan dibandng hari lainnya, padahal sebenernya mah sama-sama aja tapi terkadang suka malas menghadapi hari senin, i love sunday deh pokoqnya.



21.00 pm



rutinitas memasak kembali dimulai, kali ini saya terpaksa absen karena fokus mennyelesaikan pekerjaan kantor terlebih dahulu. sementara argi sedang membantu nanda membuat berbagai macam resep roti-rotian khas hidangan maroko, sedangkan ivy sedang sibuk melelehkan beberapa puluh kg dark and white chocolate yang nantinya akan saya gunakan untuk membuat dessert.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar