Jumat, 11 Juli 2014

Bandung, Agustus 200x

Kepada :
Seseorang yang duduk di sudut kantin



Hai...

mmmm...sebelumnya aku mau minta maaf sama kamu. karena aku udah lancang nulis surat ini untuk kamu. aku juga mau minta maaf karena sudah jadiin kamu sebagai objek dalam setiap lamunanku, bukan lamunan jorok koq. hehehe. cuma lamunan tentang sesosok makhluk yang menjadi pemanis dari suasana kantin yang biasanya membosankan.

tanganku gemetaran...

sumpah, sekarang tanganku gemetar. mungkin ini gejala tremor, anehnya aku tidak takut waktu melihat darah. terus aku tremor gara-gara apa dong? mungkin karena penyakit lain yang aku derita selama bertahun tahun.

maaf aku punya penyakit yang sulit disembuhkan...

kamu mau tau aku sakit apa? kamu janji yah, jangan bergidik sewaktu tau aku punya penyakit aneh. aku udah coba pergi ke rumah sakit. hampir semua rumah sakit aku datangi. hampir semua dokter praktik aku tanyai juga. tapi hasilnya nihil. mereka semua angkat tangan sewaktu mendiagnosis penyakit ini. padahal penyakitku ini sudah menunjukkan gejala-gejala yang teramat parah.

kamu mau tau gejalanya?

gejala pertama ; jantungku berdetak dua, bahkan tiga kali lebih cepat dari biasanya.

gejala kedua ; tangan, punggung dan kening aku berkeringat banyak sekali. padahal cuaca hari ini tidak panas.

gejala ketiga ; telingaku seperti kemasukan lalat, ada suara berdengung yang terdengar kencang sekali di kepalaku.

gejala ke empat ; bola mataku tidak bisa bergerak ke arah lain, hanya terpaku kepada satu titik.

gejala kelima ; aku tidak bisa mendengar suara-suara orang lain disekitarku. padahal suasana kantin waktu itu cukup ramai.

gejala ke enam ; frekuensi berkedip mataku jauh berkurang seakan ada yang menahannya untuk tidak berkedip sedikitpun.

gejala ketujuh ; aku salah masuk kelas! karena aku pikir, aku sekelas dengan orang itu!

kamu tau?

tujuh gejala aneh di atas cuma terjadi waktu aku liat kamu. bahkan tujuh gejala itu bisa bertambah menjadi delapan gejala. gejala kedelapan, mata aku berair dan hati aku gelisah sewaktu aku tidak melihat sosokmu di kantin! kira-kira, gejala yang aku alamin di atas ada obatnya ngga yah?

pasti ada obatnya...

obatnya cuma satu. senyum. mungkin kamu bertanya-bertanya sekarang. kenapa senyum? jawabanku ; karena cuma senyum kamu yang bisa menghangatkan perasaan aku. cuma dengan liat senyum kamu, aku tiba-tiba merasa bahagia padahal tadi aku baru aja dimarahin sama guru karena ngga bisa ngerjain soal di depan kelas, tapi ajaibnya aku langsung lupa waktu aku liat kamu tersenyum di sudut kantin.

aku mau minta tolong...

kamu jangan lupa senyum yah. aku pasti selalu menunggu senyum kamu setiap hari di kantin. ngga rugi kan senyum untuk orang lain? soalnya senyum itu ibadah. hehehe.

sekali lagi aku minta maaf klo aku udah lancang nulis surat ini.



Pengagum Senyummu,


Mr. X
aku berhenti menulis, kemudian memandangi isi surat yang barusan aku buat sambil senyam-senyum sendiri. aku tersenyum bukan karena surat itu, tapi karena mengingat momen-momen sewaktu pertama kali bertemu dengan adit di kuningan. di sebuah smp kecil di kota kecil. jauh dari hingar bingar percintaan serba aneh ini. ralat, mungkin cuma aku yang aneh. adit ngga. mungkin. walaupun aku berharap tidak. hehehe.

akhirnya....setelah berpikir ekstra keras, aku menemukan jalan keluar untuk masalah surat cinta ini. aku memutuskan untuk menulis surat cinta untuk adit. surat cinta untuk seorang sahabat, juga saudara. biarlah adit menganggap klo surat ini bukan untuknya. yang penting, perasaan ini sudah tersampaikan.

aku melipat surat tersebut, kemudian berjalan menuju tempat fotokopian. setelah difotokopi, aku menyimpan surat cinta itu dengan hati-hati. sementara fotokopiannya aku masukkan ke dalam amplop yang nanti akan kukirim ke jogja, untuk adit. aku ngga tau nanti reaksi dia kaya
gimana waktu baca surat ini. sebenernya isi surat ini semuanya tentang dia. tapi mudah-mudahan dia ngga nyadar. amin.
Senin, Agustus 200x



*****

Untuk seseorang yang beralis tebal



sebentar, aku mau menghela nafas dulu sejenak.


fyuhh...udah lega sekarang. maaf, barusan aku hampir sesak nafas gara-gara aku liat kamu dateng ke kantin. untung siomay yang sempat tersedak sudah bisa aku telan dengan selamat. aneh, aku udah sering banget liat kamu tapi masih aja salah tingkah waktu sosok kamu lewat persis di depan bangku yang sering aku duduki di kantin.

apa?

kamu bingung aku siapa? ah, mana mungkin kamu kenal aku. aku cuma orang biasa-biasa aja di sekolah. bukan tipe orang yang bisa menarik perhatian kamu. udah dong, kamu jangan tengak-tengok aja di kantin. percuma. kamu pasti ngga tau aku ada dimana. mungkin aku duduk di kursi paling ujung, mungkin juga duduk di dekat kopsis, atau jangan-jangan sekarang aku duduk di sebelah kamu? hehehe...ngga mungkin kali yah. soalnya yang duduk disebelah kamu pasti dua orang teman kamu. aku udah ngga kebagian tempat untuk ada disebelah kamu. tapi gpp, sosok kamu selalu ada dalam jangkauan mata aku koq. bahkan dalam radius 1 kilometer sekalipun. canggih banget kan mataku?

pasti hari ini kamu pesen yamin manis lagi. ngga pake saos, cuma ditambah sedikit kecap dan ceker ayam. terus minumnya pasti es teh manis. kayanya kamu suka yang manis-manis yah? pantes muka kamu koq manis banget. aku jadi takut deh klo kelamaan liat kamu. bisa-bisa nanti aku kena diabetes. soalnya kamu manis banget.

alis kamu sekarang pasti terangkat. kenapa aku bisa tau semua yang biasa kamu pesan? tenang, aku bukan mamang mie yamin koq. aku juga bukan si ibu yang suka bikinin kamu teh manis. aku cuma temen kamu. mudah-mudahan kamu inget punya temen seperti aku. habis kamu jarang banget sih nyapa aku. oh iya, kemarin aku baru beli arloji yang sama persis dengan yang kamu pakai sekarang. buku tulis sidu yang sudah aku beli, akhirnya aku ganti dengan buku kiky seperti punya kamu. bahkan aku yang biasa menggunakan ballpoint, terpaksa berlatih menggunakan boxy millipen warna abu-abu yang selalu disematkan di saku baju seragam kamu. stabilo warna merah yang biasa kugunakan, sekarang aku ganti dengan stabilo berwarna biru. warna kesukaan kamu kan?

kamu sekarang jadi panutan buat aku. dan tolong dicatat yah, sekarang aku jadi penggemarmu nomor satu! kemarin, aku juga bela-belain dateng ke sekolah cuma buat liatin kamu lagi latian paskibra. ya walopun waktu latian kemarin, kamu kebalik waktu ngibarin benderanya. tapi gpp koq. itu bukan salah kamu. itu salah yang ngelipet benderanya. pasti dia ngelipetnya kebalik. tapi sebenernya, aku paling suka klo kamu kebagian tugas jadi pembaca doa. bukan karena kamu jadi terlihat alim. tapi waktu kamu baca doa, semua peserta upacara pasti tidak ada yang berbicara sedikitpun. dan di waktu itu aku bisa mendengar suara kamu, cuma suara kamu. menggema di speaker lapangan upacara. suara kamu terdenagar merdu dan syahdu.

hmm...aku barusan melihat ke arah arloji yang persis seperti arloji kepunyaanmu. ternyata sudah hampir dua jam aku menulis surat ini. kamu ngga percaya? walopun surat ini tidak begitu panjang, tapi butuh waktu yang cukup lama untukku merangkai setiap kata-katanya. dan segala sesuatu yang berhubungan denganmu pasti akan menyita waktu. tapi aku rela meluangkan banyak waktuku untuk memikirkan kamu. kenapa sih jarum jam terasa begitu cepat berputar sewaktu memikirkan kamu. nampaknya sang waktu cemburu terhadapku. dia tidak rela aku terus-terusan memikirkan kamu makanya dia mempercepat lajunya. sekarang kau lihat kan? banyak sekali halangan bagiku untuk sekedar mengagumimu. tolong, kamu jangan pernah merasa bosan menjadi sosok yang terus-menerus dikagumi banyak orang. termasuk aku.




lelaki yang memikirkanmu di waktu malam,




Mr. X
enin, September 200x



*****



Bandung, September 200x



Untuk seseorang yang duduk di bangku dekat jendela



aku kaget. pagi ini aku mendapat sebuah kejutan. anugerah. rizki atau apapun itu namanya. sewaktu aku sedang berjalan menuju sekolah, tiba-tiba aku menangkap sesosok makhluk indah di kejauhan. orang yang aku lihat itu memakai tas punggungnya di satu sisi. dia lebih suka memakainya di sisi sebelah kanan. tak biasanya kamu datang ke sekolah sepagi ini? memang sih kamu juga bukan tipe anak yang telat datang ke sekolah. tapi kamu juga bukan tipe anak yang datang sepagi ini. aku mempercepat langkah kakiku. berusaha untuk mendekatimu. tapi akhirnya aku memilih untuk menjaga jarak aja deh. soalnya aku takut pingsan klo berjarak terlalu dekat dengan kamu. hehehe.

guru fisika baru saja keluar dari kelas, meninggalkan bekas yang cukup mendalam untukmu. terlihat dengan jelas gurat wajahmu yang muram. aku tau klo kamu ngga suka pelajaran fisika. ternyata kita sama. bedanya, aku akan belajar ekstra keras untuk pelajaran ini. bukan apa-apa, tapi klo aku pintar fisika, nanti kamu bisa tanya sama aku. nanti aku bisa ngobrol berdua sama kamu. atau sekedar jalan-jalan santai berkedok 'belajar fisika bersama'. aku yang sekarang mungkin belum pantas untuk mengajarkanmu fisika. tapi klo untuk sekedar teman ngobrol atau teman jalan-jalan santai, aku sudah merasa pantas koq.

aku resah. lagi-lagi karena kamu. tenang, kamu ngga salah koq. kamu tahu? hampir setiap hari aku mendengar suara tawamu -yang apabila kamu tertawa, ada sebuah hormon di dalam tubuhku yang merangsang sistem sarafku untuk ikut tertawa juga- luar biasa bukan? itulah kelebihan yang kamu miliki. setiap melihatmu berjalan sendiri, atau sedang merenung sepi di teras mesjid, aku menjadi semakin resah. kenapa aku tidak bisa untuk sekedar menyapamu? mungkin aku terlalu pemalu untuk meneriakkan namamu dari kejauhan. tapi percaya deh, aku selalu meneriakkan namamu ini di dalam hati. mungkin aku harus bisa membuat loudspeaker yang bisa memperdengarkan dengan jelas tentang isi hati seseorang. biar kamu tau. dan biar kamu sadar betapa berisiknya hatiku ini yang selalu meneriakkan namamu berkali-kali.

hampir tiap malam, sebelum tidur, aku selalu membuka gorden jendela. bukan karena aku suka keluar malam untuk mencari pesugihan. tapi aku memang suka mengintip langit di waktu malam. siapa tau aku bisa melihat bulan dengan jelas tiap malamnya. klo ada sebuah lampu wasiat berisi jin, rasanya ingin sekali aku meminta satu permintaan. syukur klo jinnya dermawan jadi aku bisa minta lebih dan ngga minta uang kembalian. hmm...kembali kepada permintaan. klo aku punya satu permintaan yang bisa terkabul di malam ini. aku mau supaya aku bisa pergi ke bulan tanpa harus repot-repot naik pesawat ulang alik tentunya. nanti setelah sampai dibulan, aku mau menulis entah menggunakan apa. yang jelas, aku mau menulis besar-besar beberapa buah huruf. aku berharap, klo aku menulis besar-besar, supaya kamu bisa membacanya dengan jelas dari balik jendela kamarmu disana. karena tulisan ini khusus aku persembahkan untukmu seorang. bukan tulisan yang penting sih, soalnya aku cuma mau nulis, SELAMAT MALAM.




Selamat Malam,




Mr. X

Tidak ada komentar:

Posting Komentar