Jumat, 11 Juli 2014

#CHAPTER 3

- Votre Oeur Est à Moi...J’y Règne, C’est Assez -





Jumat, 30 Oktober 2009





22.15 pm



"A...udah beres belum nge-post ceritanya?" tanya argi sambil membaca buku.



"Yap...udah nih. pegel oge euy, mana koneksi teh teu pararuguh kieu." jawab saya sambil memutar-mutar badan karena kelelahan.

(yap...udah nih. pegel juga euy, mana koneksi teh ngga jelas gini.)



"puguh ti isuk eta mah, masih lila keneh wae koneksi teh. modem na eror deui kitu a?"

(udah jelas dari tadi pagi itu mah, masih lelet aja koneksi teh. modem nya eror lagi gitu a?)



"teuing ah, nu penting mah nggeus beres. kamu geser atuh beib, meni hayang ngahunjar ieu teh..." ucap saya sambil merebahkan badan di samping argi.

(ga tau ah, yang penting mah udah beres. kamu geser dong beib, mau selonjoran nih...)



"a, isukan konsultasi deui wae nya ka Pa Faisal? can puguh ieu teh." tanya argi sembari iseng mencolek pinggang saya.

(a, besok konsultasi lagi aja ya sama pa faisal? belum jelas nih.)



"naon nu can puguh teh?"

(apanya yang belum jelas teh?)



"pembimbingna teh can puguh aa...da minggu kamari mah kakara nyerahkeun hasil penelitian tea."

(pembimbing belum jelas aa...kan minggu kemarin mah baru nyerahin hasil penelitian tea.)



"naha bisa kitu beib?"

(kenapa bisa gitu beib?)




"pembimbing aku teh kebetulan ditunjuk juga jadi promotornya disertasi siapa gitu a, jadi aku teh mau minta ganti, biar bimbingannya tesisnya bisa bener."



"susah atuh minta ganti mah, da udah ditunjuk."



"eta pisan a. rieut nya? hehehe."

(bener banget a. pusing ya? hehehe.)



"kalem atuh kasep, isukan dianter da ku aa."

(tenang atuh kasep, besok dianter deh sama aa.)



"puguh eta mah a. hahaha."

(jelas itu mah a. hahaha)

That Heat (X4)
So take off ya clothes
relax yah soul
unwind yah spine....*


tiba-tiba sebuah lagu 'the heat' dari sergio mendes mengalun lembut dibarengi dengan sebuah getaran yang cukup kencang dari hp saya, pertanda ada panggilan masuk. dengan perasaan malas, saya mengangkat telfon itu, ternyata dari teh tirza, teman dekat saya.

hallo sis..." ucap saya dengan lembut kepada seseorang di ujung sana.




"hai panjiiii...i'm so sory for making a call lately at this time. am i bothering you my dear?" tanya teh tirza dengan suara yang lembut dan penuh sopan santun.



"take it easy sis. lagi santai koq. as you know, friday night...hehehe"



"syukur deh klo gitu, aku sebenernya gambling lho mau telfon kamu ji..."



"i won't ignore you sist...even while i was driving. so, tumben nih telfon jam segini. ada yang bisa aku bantu sis?"



"aduh, kamu itu emang paling pengertian deh sama aku. itu yang bikin aku sayang sama kamu. aku langsung to the point aja yah ji?" tanya teh tirza dengan sopan.



"as long as i can help you my lovely sistah..." jawab saya tak kalah lembut dan sopan.



"aku punya planning untuk bikin party ji. and i really-really need your help...please?"



"apa sih yang ngga buat si cantik yang satu ini...rencananya beberapa minggu lagi nih?"



"jangan kaget yah ji, planning aku hari rabu. kamu bisa?"



"rabu kapan yah sis?"



"i'm so sory panji, my dear. rabu, 4 november."



"are you serious?? wait a minute....there just only 5 days left. mmm...i don't think so"



"maaf yah panji, semuanya serba mendadak my dear. aku benar-benar cuma bisa percaya sama kamu lho..." bujuk teh tirza.



"hmm...evening party rite? how many people should i handle?"



"yes my dear. less than a hundred, cuma kamu yang aku percaya ji. no one else." bujunya lembut.



"moctail or coctail?"



"aku pikir moctail is the most suitable deh ji. menurut kamu?"



"aku ngga ada masalah dengan itu sis, it's all up to you. gosh, i'm hardly thinking up about the whole things right now sist...hehehe"



"i'm very sory my dear...would you mind for helping me this time?"



"oke. aku fikir masih bisa aku handle sis. when did i can get the detail?"



"of course tomorrow my dear. bisa?"



"jam berapa sis? aku ada rencana mau ke kampus argi."



"oh, it's okay. kira-kira kamu selesai urusan dari sana jam berapa?"



"hold a second sis..." ucap saya lalu bertanya kepada argi perihal masalah waktu kosong besok sambil tangan saya menutup speaker hp supaya pembicaraan kami tidak terdengar.



*beberapa menit kemudian*



"hai sis, maaf yah sedikit lama..."



"nevermind ji...how is it?"



"i think, lunch time is the perfect time for both of us, right? hehehe."



"as smart as always. tempat biasa yah my dear. i really need your help."



"and i really want to help you. hehe. see you there tomorow my lovely sist..."



"itu yang aku suka dari kamu. a goddess kiss buat kamu my dear, buat argi juga yah. good nite..."



"it's very nice of you. good nite..." ucap saya dengan sopan, kemudian memutuskan sambungan telfon sambil sedikit menghela nafas.
"siapa a?" tanya argi sambil memijat-mijat bahu saya.




"teh tirza beib. biasa, mau bikin party. tolong agak keras sedikit atuh mijitnya kasep. hehe."



"hmm...hari rabu besok? beneran bisa a?"



"mudah-mudahan. aku masih bingung lho sekarang. apa hari rabu aku cuti aja yah?"



"ya terserah aa, cuma satu hari ini kan? ngga enak yah sama teh tirza?"



"iyah beib, termasuk klien penting juga tuh. klo aku cancel, reputasi aku bisa rusak nih. hehe."



"detailnya besok kan a?"



"yap. aku hubungin siapa lagi yah enaknya? 4 orang cukup ngga beib?"



"tim inti aja a, ngga lebih dari seratus orang ini kan?"



"okay. dan seperti biasa, nanti aku butuh banget assist dari kamu."



"siap a. hehehe. hayu atuh sekarang kita susun menunya."



"kamu ngga belajar dulu?"



"udah bosen a. hehe. sekarang kita bikin daftar menu. moctail apa coctail?"



"moctail beib, punten yah kasep, kamu tolong bikin list beverage nya, yang healthy."



"siap a." jawab argi sambil beranjak mengambil kertas kosong dan sebuah buku berisi daftar menu.
hmm...barusan saya mendapat telfon dari seorang sahabat yang biasa saya panggil teh tirza, kebetulan teh tirza meminta saya untuk menolongnya karena rencana nya hari rabu besok, 4 november, mau menggelar moctail party. moctail party tidak jauh berbeda dengan coctail party, hanya saja moctail party terasa lebih 'ringan' karena tidak ada alkohol yang include disana. klo coctail party, pasti selalu ada alkohol yang menyertainya. kenapa saya yang dimintai tolong?

hehe...kebetulan, selain berprofesi sebagai seorang akuntan, saya punya sampingan atau lebih tepat saya menyebutnya hobi yang menghasilkan uang, yaitu memasak. sebuah hobi yang saya wariskan dari bu'e semenjak masih sd dan terus saya asah setiap waktu. bermula dari belajar membuat kueh, kemudian mencoba resep-resep makanan dan segala hal yang berhubungan dengan hal masak-memasak membuat saya akhirnya menekuni bidang culinary. belum seberapa jauh memang, cuma sekedar hobi yang saya jalani dengan sedikit serius. hehe.
memasak makanan tentunya.hehe. yah, simpelnya usaha saya bisa disebut katering kecil-kecilan (kecil sekali bahkan). usaha ini berawal sewaktu saya mendapatkan kesempatan untuk mengikuti training course ACCA (Association of Chartered Certified Accountants) di negara tetangga, guna memperoleh CA (Chartered Accountant), semacam sertifikasi profesi akuntansi setingkat akuntan yang telah lulus Ujian Sertifikasi Akuntan Publik (USAP).

selama beberapa bulan tinggal di sana, dengan kondisi keuangan yang terbatas, saya akhirnya memikirkan cara untuk mendapatkan penghasilan tambahan. saya pernah menjadi tour guide bagi turis indonesia yang sedang berkunjung ke sana. pernah juga menjadi 'artis dadakan' sewaktu KBRI menggelar acara seni budaya indonesia karena kebetulan saya bisa sedikit menarikan tarian daerah.

waktu itu saya tinggal di sebuah kompleks flat yang dihuni oleh sejumlah mahasiswa indonesia yang sedang kuliah disana. beberapa orang indonesia yang tinggal di flat yang sama dengan saya ternyata mempunyai problem yang sama yaitu soal makanan. selain masalah harga, problem lainnya yaitu agak sulit mencari restoran yang halal tapi enak. biasanya klo tidak restoran chinese, restoran india, restoran timur tengah, incaran kita pasti restoran melayu. tapi tetap saja terasa kurang pas di lidah.

dari situlah akhirnya saya mempunyai ide untuk menjadi tukang masak dari sekitar 25 orang mahasiswa asal indonesia yang tinggal di sana. setiap harinya, saya memasak dua kali sehari, sarapan dan makan malam. bahan masakan saya peroleh dari 'pasar' lokal di daerah little india yang sebagian besar sayuran dan buah yang dijual disana diimpor dari riau dan beberapa daerah di sumatera tetapi dengan harga jual yang lebih mahal dari daerah asalnya.
setiap hari, masing-masing orang biasanya membayar SGD 8 kepada saya untuk bisa mendapatkan menu masakan komplit berupa nasi, sayur dan dua macam lauk. bandingkan ketika mereka harus makan di foodcourt suntec city, atau mencari restoran chinese dengan harga SGD 4-5 per porsi, yang hanya terdiri dari dua jenis makanan saja yaitu nasi dan lauknya.

dari uang hasil patungan mereka itu, saya akhirnya bisa menabung dan membiayai keperluan saya sehari-hari selama masa course disana. sampai pada suatu hari, ada seorang mahasiswa asal indonesia yang merayakan kelulusan kuliahnya dengan menyelenggarakan syukuran di KBRI. karena dia tahu saya pernah memasak untuk beberapa orang temannya, akhirnya saya dipercaya untuk menghandle semua menu dalam acara tersebut. alhamdulillah, ternyata masakan saya mendapat respon positif dari tamu undangan yang hadir disana.

kebetulan, ayah dari mahasiswa yang merayakan syukuran tersebut ternyata seorang pejabat penting di salah satu bumn, dan dari beberapa orang kolega ayah nya yang hadir disitu, beberapa diantaranya adalah pengusaha lokal yang perusahaanya ternyata menggandeng firma tempat saya bekerja sebagai partnernya. dari sanalah segala sesuatunya bermula, dari perkenalan singkat dan obrolan ringan mereka mengetahui kalau saya menekuni sebuah hobi yang mempunyai nilai jual.
suatu hari, setelah saya menyelesaikan course disana dan kembali pulang ke indonesia, tiba-tiba saya bertemu dengan salah seorang pengusaha yang waktu itu hadir dalam acara syukuran di KBRI. beliau tiba-tiba menawari saya sebuah job untuk menghandle acara coctail party perusahaannya. beliau fikir acara di KBRI waktu itu saya yang mengorganize nya, padahal saya hanya menghandle bagian konsumsinya saja.

setelah saya pikir-pikir, saya merasa kesempatan yang ditawarkan beliau adalah kesempatan emas, saya akhirnya menerima job untuk mengorganize acara tersebut. alhamdulillah semuanya berjalan lancar dan terkendali padahal waktu itu saya belum pernah mempunyai pengalaman (di jakarta) untuk menerima job semacam itu, bukan karena tidak mampu, tetapi lebih karena kesibukan jadwal saya dalam bekerja yang sangat menyita waktu.

entah bagaimana caranya, tetapi kemudian Allah membuka pintu 'samping' rezeki saya dari usaha seperti itu. Di kemudian hari, atas rekomendasi dari pengusaha itu saya mulai sering mendapatkan job untuk menghandle acara-acara sejenis. memang tidak semuanya bisa saya terima karena saya masih harus menyesuaikan dengan jadwal kantor yang super padat itu.

alhamdulillah, setelah selama hampir dua tahun saya jungkir balik menekuni hobi yang menghasilkan ini, sekarang saya sudah mempunyai beberapa klien tetap yang selalu meminta bantuan saya untuk sekedar meng-arrange party mereka atau benar-benar menghandle semuanya. memang usaha ini tidak 100% saya jalani dengan serius, karena saya harus pandai membagi waktu seefisien mungkin agar pekerjaan utama saya sebagai akuntan tidak terganggu.

lucunya, income perbulan yang saya peroleh dari usaha sampingan ini ternyata jauh lebih besar dibandingkan dengan income perbulan yang selama ini saya terima sebagai seorang akuntan. alhamdulillah dari usaha sampingan ini saya bisa ikut membantu biaya sekolah kedua adik saya dan juga bisa sedikit membahagiakan bu'e. keuntungan lainnya? income bulanan dari kantor saya selalu sukses mengendap di rekening tabungan tanpa pernah saya sentuh sedikitpun.

23.30 pm




"a, ini list bagian aku udah beres. tinggal dicocokin aja sama punya aa."



"okay, makasih beib. nanti aku periksa. sekarang kamu tolong contact Ivy sama Nanda. kita berempat ketemu besok, after lunch."



"siap a."
argi kemudian mulai menghubungi dua orang sahabat terdekat kami yang sering membantu saya ketika mendapat job seperti ini. awalnya, saya melakukan semuanya hanya berdua dengan argi. lambat laun, kedua sahabat saya mulai ikut andil dalam setiap acara yang saya organize. tim inti pun akhirnya terbentuk, beranggotakan empat orang, yaitu saya, argi, nanda dan ivy.

masing-masing dari kami berempat sudah mempunyai mempunyai jobdesk masing-masing, saya sebagai master planner nya sudah pasti membuat konsep acara maupun konsep menunya sekaligus membuat rincian awal biaya, sementara argi yang pernah menjadi barista saya percayakan untuk menghandle bagian beverages atau minuman. ivy, seorang interior designer, saya percayakan untuk menghandle urusan yang menjadi keahliannya, yaitu mendesain konsep dan segala sesuatunya supaya terlihat lebih artistik dan catchy. sementara nanda, sebagai seorang pns, saya percayakan dia menghandle transportasi, akomodasi, dan menghandle konsep acara "tambahan" yang diminta oleh klien.

terkadang ada klien yang meminta kami untuk menyelipkan sedikit unsur entertainment dalam acaranya, dan hebatnya, nanda dengan jiwa padang nya yang terkenal irit itu mampu menghadirkan hiburan murah meriah tetapi tetap berkelas. seringkali kami berempat merangkap menjadi penghibur semacam, pemain musik, penari, dan sebagainya. kebetulan nanda pernah menjadi mayoret dari grup marching band yang dipimpinnya sewaktu bersekolah di tarakanita, maka dari itu dalam urusan mengaransemen lagu, she's the perfect ones.
tim inti beranggotakan empat orang sahabat ini sewaktu-waktu bisa bertambah menjadi delapan atau bahkan dua puluh orang, tergantung dari seberapa besar acara yang saya handle. memang saya lebih memilih acara yang bertemakan coctail party, arisan, corporate party dan acara lain dimana orang yang saya handle tidak terlalu banyak. maksimal saya hanya mampu menghandle sekitar 500 orang, itu pun jarang sekali saya terima, hanya klien-klien tertentu saja.

ketika butuh 'tim dadakan', saya langsung menghubungi semua teman yang bisa saya percaya. saya lebih nyaman bekerja dengan orang-orang yang pernah saya kenal sebelumnya karena saya bisa memberikan kepercayaan sepenuhnya. pernah sekali waktu saya menerima partner tambahan secara asal,tanpa pernah saya kenal sebelumnya, ternyata berdampak sangat buruk sekali.

sudah hampir dua jam lebih saya menyusun konsep menu secara kasar, sehingga ketika besok bertemu dengan teh tirza, saya bisa langsung menyerahkannya. dalam setiap acara, klien selalu saya beri previllage khusus untuk menentukan menu yang mereka suka. sambil menghitung rincian biaya, saya juga mulai membuka-buka file kantor. memperkirakan tugas saya di kantor selama tiga hari, senin,selasa dan rabu.

saya mulai menyusun jadwal perhari dan mulai membuat list apa saja yang sudah harus saya selesaikan tiap harinya. masalah pekerjaan kantor memang selalu menjadi penghambat, apalagi menjelang akhir tahun dan akhir kwartal ke empat tahun 2009 ini, hampir tiap perusahaan melakukan penyesuaian pembukuan. sebagai sebuah firma akuntan publik, sudah barang tentu kami bekerja ekstra keras ketika laporan keuangan akhir kwartal perusahaan dibuat, apalagi ditambah dengan laporan akhir tahun yang selalu berhasil membuat saya kurang tidur selama hampir satu bulan.
Sabtu, 31 Oktober 2009



00.30 am



argi yang tampak mengantuk mulai menarik-narik lengan baju saya, pertanda saya harus meninabobokan si ucing yang satu ini.



01.00 am



saya kembali melanjutkan pekerjaan yang sempat tertunda. dengan berat hati saya mulai mencicil sedikit demi sedikit pekerjaan kantor yang seharusnya saya kerjakan untuk hari senin dan selasa, sengaja saya lakukan supaya nantinya saya mempunyai sedikit waktu di kedua hari itu untuk mempersiapkan acara party. niatnya malam ini mau tidur lebih cepat dari biasanya tapi ternyata gagal total. hehe.




02.00 am



karena sudah tidak kuat menahan kantuk, saya akhirnya menyerah dan memutuskan untuk beristirahat walaupun masih ada beberapa pekerjaan yang belum terselesaikan. bodo amat deh.



06.00 am



tiba-tiba terbangun karena mendapatkan serangan fajar dari si ucing argimon. dengan mulut yang masih beraroma nafas naga, saya dengan semangat 45 menerima serangan fajar tersebut. hell yeah, early morning is the best time for doing this naughty things. 'morning xxx' selalu menjadi moment yang mengejutkan, menyenangkan sekaligus
menyegarkan di pagi hari. i'm loving it. hehe. :">



07.00 am



menyiapkan sarapan : nasi tim + mashed potatoes + telur rebus + susu.



08.00 am



mandi + beres2 kamar.



09.30 am



berangkat menuju kampus argi di daerah depok untuk menemui dosen pembimbing thesisnya. kebetulan pertengahan bulan oktober ini argi sudah mulai mempersiapkan bahan-bahan penelitian untuk thesisnya nanti. mengisi waktu luang ketika menunggu argi bimbingan, saya membaca koran sambil sesekali tengok kanan kiri, lumayan bisa cuci mata mumpung banyak brondong berkeliaran di sekitar kampus.



11.00 pm



pergi menuju tempat pertemuan kami dengan teh tirza yaitu sebuah cafe yang terletak di kawasan senayan.



12.00 pm



kita berdua sudah sampai di salah satu cafe favorit kita di jakarta, black cat. sebuah cafe yang khusus disediakan untuk para jazzlovers yang ada di jakarta terutama untuk fans berat 'dedengkot' atau 'mbah' nya musik jazz indonesia, ada Idang Rasjidi, Ireng Maulana, Margie Segers, dll. semuanya ada disini. hehehe.

berhubung waktu itu cafe nya baru buka jadi suasana nya belum begitu ramai. sebenarnya masih ada waktu setengah jam lagi untuk bertemu dengan teh tirza, tapi prinsip saya adalah harus datang ke tempat pertemuan lebih awal sebelum kedatangan klien dan jangan sampai datang terlambat karena nanti akan menjadi nilai minus di mata seorang klien.

12.30 pm



tepat pukul setengah satu siang, teh tirza datang. dari kejauhan terlihat sosok seorang yang anggun tetapi sopan dengan busana andalan nya yang berwarna cerah, teh tirza selalu terlihat chic disetiap penampilannya. setelah berbasa basi sebentar, kami pun masuk ke tahap obrolan yang lebih serius mengenai detail acaranya.



"sis, kira-kira nanti tema acaranya apa?" tanya saya dengan sopan kepada teh tirza.



"savoury ropponggi meets enchanting moroccan my dear..." jawab teh tirza dengan suara yang lembut.

(savoury roppongi, tema yang identik dengan suasana oriental ala jepang sementara enchanting moroccan, sudah jelas, maroko)



"are you serious??"



"definitely. ada masalah ji?" tanya teh tirza dengan rona muka yang sedikit pucat.



"hmm...i think it's not a big deal ." jawab saya sambil memaksakan tersenyum simpul.



"sounds great. aku ngerti kamu lho ji, dan kamu juga orang yang paling tau selera aku. makes it perfect okay?"



"if you say so, then i'll do it. untung tadi malem aku udah antisipasi, ini daftar menu yang aku susun." ucap saya sambil menyodorkan sebuah note berisi daftar menu yang dibuat oleh saya dan argi.



"as well prepared as always, tapi ji, rules nya agak sedikit berbeda untuk hari rabu." ucap teh tirza sambil menyodorkan kembali kertas itu ke arah saya.



"what rules?" tanya saya dengan heran sambil menatap serius ke arahnya.



"omakase." jawabnya singkat sambil meminum segelas hennessey city shanghai dengan anggun.

kali ini saya tidak langsung menjawab, tetapi memilih untuk diam dulu sejenak untuk memikirkan sesuatu. melihat saya yang sedang bingung, argi langsung mengambil alih pembicaraan dan mulai membicarakan hal yang lain bersama teh tirza, maksudnya untuk memberikan saya sedikit waktu agar bisa berpikir dengan jernih.

omakase adalah sebuah istilah yang berlaku di restoran jepang (asli restoran jepang, bukan semacam hokben, kedai teppan atau kedai sushi franchise) yang mempunyai artian untuk percaya pada pilihan juru masak. dengan memesan omakase, tamu bisa menikmati hidangan pilihan sang juru masak di luar menu reguler. masalahnya, omakase itu ibaratnya sebuah taruhan, kalau cocok dengan selera tamu, maka tamu akan memberi nilai lebih karena menu yang disajikan di luar menu reguler, tetapi kalau salah, kapasitas juru masak itu sudah barang tentu akan dipertanyakan.

oleh karena itu untuk melakukan omakase, sang juru masak haruslah orang yang sudah dipercaya dan sudah mengenal selera tamunya dengan baik. walaupun tema savoury moroccan sudah ditentukan, tetapi ketika klien menyuruh kita untuk membuat pilihan menu sendiri, maka akan menjadi sebuah dilema besar. sisi positifnya, klien sudah percaya dengan kita, tetapi sisi negatifnya kita harus mampu menciptakan menu kreasi yang mampu mengagetkan tamu sementara taste nya harus tetap terjaga.
"ok sis, i'll take it." ucap saya dengan nada yakin, memotong pembicaraan seru yang sedang terjadi antara dia dan argi. keduanya sempat terhenyak sesaat karena merasa kaget, tetapi kemudian keduanya tersenyum ke arah saya.



"that's why i always like you my dear, dare to face the risk." ucapnya sambil menyeringai lebar ke arah saya dan argi.



"you have the guest list haven't you?" ucap argi menengahi pembicaraan kami berdua.



"i've got your point...here it is." jawabnya tenang sambil menyerahkan sebuah note yang berisi daftar tamu yang hadir. sebuah notes yang sangat bernilai dan teramat penting fungsinya ketika aturan omakasu akan kami mainkan. karena kami harus tahu siapa saja tamu yang datang untuk dapat menebak selera mereka.



"hmm...less than one hundred, it must be a good news for us." gumam argi sambil membolak-balik notes berisidaftar nama tamu tersebut.



"baguslah, jadi nanti kalian bisa kasih surprise sama aku. hehe." jawabnya sambil tertawa renyah.



"mudah-mudahan nanti surprisenya berkesan ya sis. nanti evening party kan?" tanya saya sambil mencatat sesuatu di popi.



"iya, at seven pm a clock. held at moroccan house. be prepared yah my dear. i trust you." ucapnya sambil mencondongkan badannya ke arah saya sembari tangannya menggenggam tangan saya, pertanda kepercayaan klien sudah diserahkan kepada saya.



"i will." jawab saya singkat sambil tersenyum manis ke arahnya.
setelah pembicaraan mengenai masalah budget dan segala macamnya selesai, teh tirza kemudian berpamitan kepada kami berdua lalu meninggalkan kami dengan wajah yang berseri-seri. ketika sosoknya menghilang dari pandangan, barulah wajah stres yang sedari tadi saya sembunyikan akhirnya saya perlihatkan juga. melihat itu, argi hanya bisa tertawa.

argi sudah sangat mengerti perangai saya yang sering nekat mengambil resiko demi kepuasan klien, walaupun pada akhirnya saya harus berpikir ekstra keras untuk mencari jalan keluarnya. buat saya, memasak untuk diri sendiri itu mudah, tetapi memasak untuk orang lain baru susah. posisi kali ini cukup sulit, teh tirza itu termasuk klien penting yang tidak bisa saya tolak begitu saja permintaannya. setidaknya saya memang sudah membuat beberapa list klien yang tidak mungkin saya tolak permintaannya bahakan dalam kondisi yang sulit untuk diwujudkan sekalipun karena saya takut kalau sekali saja mengecewakan hati klien, maka hubungan baik yang sudah terjalin erat bisa berantakan.

biasanya, saya selalu mempunyai syarat minimal 3 minggu sebelum hari 'H' harus sudah ada pembicaraan yang serius, kalau lewat dari masa itu pasti saya tolak, tapi sekali lagi, konsumen/klien adalah raja, harus diberikan servis sebaik mungkin layaknya seorang raja.
sewaktu saya sedang berpikir tentang menu dan berbagai macam hal lainnya, argi nampak terlihat serius mengamati daftar tamu yang tadi sudah diberikan. satu persatu dia tandai di bagian orang yang sudah dikenalnya. mengenali tamu juga salah satu hal penting karena kita harus menyesuaikan dengan kebiasaan makannya, apa jenis makanan yang pantang bagi dia untuk dimakan, dan sebagainya. untungnya argi mempunyai kelebihan di bidang itu, dia dengan cepat mengingat karakter orang-orang yang sudah pernah dikenalnya, bukan dengan cara menebak, tapi kenal secara personal.

kebetulan argi orangnya mampu mingle (berbaur) dengan siapa saja jadi tidak sulit baginya untuk sekedar menanyakan hal-hal yang sifatnya personal. ternyata setelah dilihat-lihat, lebih dari separuh tamu yang diundang memang sosok yang sudag pernah kami kenal sebelumnya, banyak diantara mereka juga kami sudah hapal betul taste nya. cukup mampu menghibur hati saya sedikitlah. hehe.
dengan cekatan, argi mulai menyusun daftar beverages (minuman) yang akan dia buat untuk acara tersebut. walaupun terlihat mudah, tapi sebenarnya tugas dia cukup berat. dalam acara coctail party atau moctail party, makanan hanya sebagai pelengkap, sedangkan minuman apa yang disuguhkan itulah yang nanti akan menjadi primadona.

untung kami sudah saling mengenal satu sama lain jadi masing-masing dari kami sudah bisa memperkirakan kombinasi apa yang sesuai antara makanan dan minuman. setelah masing-masing dari kami menulis menu kemudian mencocokkannya, akhirnya proses selanjutnya bisa saya kerjakan yaitu memperkirakan bahan-bahan apa saja yang harus dibeli dan berapa banyak jumlahnya.

setelah perkiraan awal sudah kami buat, tahap selanjutnya yaitu membagi daftar belanjaan dengan cermat, kami memilah-milah bahan makanan dan minuman berdasarkan tempat dimana kami harus membelinya. kami hanya membaginya menjadi dua, pertama bahan-bahan yang hanya ada di supermarket dan bahan-bahan yang bisa kami beli di fresh market supaya lebih irit. tiba-tiba, sewaktu kami sedang asik mencatat, terdengar kencang suara teriakan dari seorang wanita HBL (Haus Bentakan Lelaki).
"Panjiiiiiii......" teriak ivy dengan heboh sambil berjalan mendekat ke arah kami berdua.



"hey....lama banget vy?" tanya saya dengan raut muka yang agak kusut.



"biasa lah nji, habis nyalon dulu gue. eh,muka lo kenapa say? koq kusut? belum disetrika yah?" tanya ivy usil sambil menggoda argi yang sedang sibuk menulis.



"masa sih vy?" tanya saya penasaran.



"ngga koq sayang, cuma keliatan sedikit muram aja. heh marvel, koq tumben lo diem aja ngeliat gue dateng?" tanya ivy kepada argi. kebetulan akhir-akhir ini ivy dan nanda senang memanggil argi dengan panggilan 'marvel'.



"ivy...lo mau gue teriak heboh waktu ngeliat lo?" tanya argi sok-sok jutek.



"iya dong marvel, lo harus teriak-teriak histeris klo habis liat gue."



"emang lo setan? ya udah nanti lain kali klo gue ketemu lo, gue bakal teriak maling yang kenceng. biar lo puas."



"ih koq kamyu gitchu sih sama akyuuuu...."



"hahaha...najong lo vy. eh si nanda kemana? koq ngga bareng sama lo?" tanya argi sambil mengelus-ngelus rambut ivy.



"tau tuh, katanya sih dia lagi naik taksi sekarang, bentar lagi mungkin nyampe. eh iya, gimana ceritanya buat hari rabu? tumben kita ngga diceritain detailnya nji?" tanya ivy sambil memilin-milin ujung rambutnya.



"gue juga baru dapet detailnya tadi vy, ntarlah klo nanda udah dateng, kita briefing dulu sebentar. eh, lo pesen minum apa vy?" tanya saya kepada ivy.



"gue mau pesen teh tubruk dong...kayanya gue masuk angin deh hari ini."




"lo mau minum teh dulu baru ditubruk? ato ditubruk dulu baru minum teh?" tanya argi.



"gue maunya minum teh sambil liatin lo ditubruk ama mikrolet gi." jawab ivy sambil melotot ke arah argi.



"hahaha...habisnya lo pesen minuman yang aneh-aneh. ngga sekalian pesen bandrek?" goda argi lagi.
"hai guuuyyssss!" tiba-tiba pertengkaran argi dan ivy dihentikan oleh teriakan nanda yang dari kejauhan terlihat sedang mendorong sebuah koper kecil dengan tangan kanan sementara tangan kirinya memegang payung.



"hai cintaaaa." teriak ivy menyambut kedatangan nanda, kemudian mereka berdua saling bercipika-cipiki ria.



"ya ampun cin, lo bawa koper mau ngapain sih?" tanya ivy penasaran.



"lho, katanya hari ini sampai besok kita mau nginep di rumahnya panji?" tanya nanda heran sambil memendekkan gagang kopernya kemudian meletakkannya di samping kursi

"hello? kita mau nginep di rumah panji cin, bukan mau kemping di cibubur. trus ini ngapain coba lo bawa-bawa payung segala?"



"hehe...kan sedia payung sebelum rihanna cin. hai panji, marvel, makin lengket aja nih kalian berdua. gimana kabar kalian, baik-baik aja kan?" sapa nanda.



"hai nand...baik nand alhamdulillah. waw, lo keliatan fresh banget hari ini." tanya saya.



"oh jelas nji, ngga sia-sia selama dua minggu ini gue terapi microdermabrasion. gimana hasilnya, oke kan?" tanya nanda sambil berpose ala foto model.

(microdermabrasion = terapi kulit menggunakan alumunium oxyde crystal)



"adeuh meni gaya si nanda...mentang2 sering DL jadi rajin perawatan. banyak duit nih..." tanya argi menggoda nanda.

(DL = Dinas luar)



"iya nih nampaknya si miss sppd kita yang satu ini lagi banyak pemasukan..." ucap ivy ikutan nimbrung.

(sppd = surat perintah perjalanan dinas, yang di dapat oleh pns ketika melakukan kunjungan dinas ke luar daerah.)



"ih boro-boro guys, biro gue aja sekarang anggarannya udah mau habis, tau sendirilah akhir tahun anggaran kondisinya kaya gimana. yang ada sekarang gue dieksploitasi habis-habisan sama kabag gue. pusing deh gue." curhat nanda panjang lebar.



"curcol nih ceritanya, tapi lo keliatan fine-fine ajah koq cin. ngga keliatan overstressed gimana gitu..." ucap ivy.



"oh pastinya cin, namanya juga pns, pegawai nan sejahtera." ucap nanda dengan bahagia.



"hahaha...panji likes it nand. ya udah, sekarang kita mulai briefing yah guys?" ucap saya sambil berusaha untuk mengarahkan obrolan ke arah yang lebih serius.



"siap bos!" ucap argi, ivy dan nanda serempak.
kemudian kami berempat memulai diskusi santai tapi serius, membicarakan detail acara yang akan dilaksanakan pada hari rabu. karena sebelumnya argi sudah tahu, kali ini hanya nanda dan ivy saja yang tampak kaget ketika mendengar permasalahan yang nanti akan kami hadapi. nanda dan ivy sudah lama bekerja sama dengan saya dan argi jadi mereka juga sudah paham betul kondisi dan permasalahan yang saya terangkan. setelah saya selesai menjelaskan detailnya secara rinci, maka tiba giliran mereka berdua untuk memberikan masukan untuk acaranya. walaupun saya sudah membuat konsep sendiri, tetapi saya tidak akan merealisasikannya kalau argi,ivy dan nanda tidak setuju. karena konsep yang akan dijalankan harus berdasarkan kesepakatan kami bersama.

setelah berdiskusi selama hampir satu setengah jam, yang sesekali diselingi oleh perdebatan maupun candaan, akhirnya keputusan final sudah didapat. menu dan konsep pun sudah tersusun dengan sempurna. kami lalu membuat sebuah catatan di sebuah binder notes notes besar yang berisi notes-notes kami setiap kali mendapatkan order. semuanya yang kami diskusikan dicatat disalin dengan rapih oleh nanda ke dalam binder notes itu. setelah selesai, baru kami mempersiapkan sebuah daftar yang berisi langkah-langkah yang harus kita lakukan dari awal sampai akhir. semua point itu harus kita ikuti, patuhi dan dilaksanakan secara berurutan dan tidak boleh ada yang terlewat. tidak banyak memang catatannya, karena kami berempat mempunyai prinsip 'KISS', Keep It Simple and Sequence.
setelah selesai briefing, kami langsung pergi meninggalkan black cat. kegiatan pertama yang harus kami lakukan adalah : keliling-keliling mall yang sudah kita pilih di jakarta. hehehe. biasanya, untuk mencari inspirasi dekor, menu makanan, dan segala macamnya, kita selalu berkeliling dari satu mall ke yang lainnya. di setiap mall, kita wajib mengunjungi booth cakes and pastisseries untuk sekedar mencari inspirasi.

tidak lupa juga mengunjungi booth gift and hobbies. setiap kali menemukan inspirasi, kami langsung berembuk saat itu juga kemudian mencatatnya ke dalam notes. tidak lupa kami juga pergi makan di restoran yang nuansanya sama dengan tema untuk acara hari rabu nanti. untuk survey citarasa maroko, kita mendatangi 'restoran maroush' yang ada di kawasan gatot subroto. sementara untuk survey citarasa jepang, kita mendatangi 'restoran La Tour d'Ebeya' yang ada di FX. dari dua buah restoran itu, kita langsung mendapatkan inspirasi untuk menu-menu apa saja yang nanti akan kita buat. thanks god for saving my life.

dari sore sampai tengah malam, total sudah ada 5 buah mall superbesar yang kita intip dan ketika kita merasa informasi yang dikumpulkan sudah cukup, maka kami langsung memutuskan untuk pulang ke rumah. kebetulan malam ini sampai besok, ivy dan nanda menginap di rumah saya dan argi. sesampainya di rumah , kami tidak langsung beristirahat tapi kembali melakukan briefing singkat untuk menentukan hal-hal yang jauh lebih detail lagi. setelah semuanya sepakat, masing-masing dari kami mencatat bahan yang akan kami butuhkan untuk acara tersebut. rencananya hari minggu besok akan kami gunakan untuk berbelanja semua bahan dan keperluan lain yang kami butuhkan. saya juga mulai menyiapkan beberapa bumbu yang nanti akan saya gunakan, kebetulan masih ada beberapa stok bumbu dapur yang tersisa. sementara ivy dan nanda membereskan peralatan untuk memasak keesokan harinya, lalu argi mulai terlihat sibuk bereksperimen dengan muddlernya, sebuah alat berbentuk stik kayu kecil yang biasa digunakan bartender untuk mengeluarkan sari buah, herbs atau biji-bijian, untuk menciptakan kreasi minuman yang baru.
Minggu, 1 November 2009



08.30 pm
kita berempat langsung berangkat menuju arah utara jakarta dengan membawa catatan panjang berisi daftar belanjaan. biasanya sih untuk belanja bahan-bahan masakan, saya lebih sering pergi ke daerah selatan, di pasmod bsd. tapi berhubung si lumba-lumba (argi) lagi kangen sama habitatnya di air jadi saya memutuskan untuk belanja di daerah utara. tujuan kita adalah sebuah fresh market dan waterbom pik yang terintegrasi di dalam satu komplek. begitu sampai di sana, sempet kaget juga sih melihat banyak kembang ucapan selamat berjajar di dekat waterboom, rupanya Grand Openingnya baru tanggal 27 Oktober kemarin padahal dibukanya mah udah lama. saat berjalan menuju pintu masuk, sempat kaget waktu baca tulisan "WATERBOM - The Urban Cool". maksudnya apaan yah? saya mah bingung da. hehehe.

sampai disana, argi, ivy dan nanda langsung berenang dengan semangat, sementara saya? saya mah cuma mainan kecebong sambil nyelup-nyelup kaki aja dipingir kolam, ya sama beberapa kali saya numpang cuci tangan. hehe. kebetulan kalau saya lebih suka berenang di waktu sore atau malam hari. sempet ada kejadian lucu sih, jadi waktu si lumba-lumba (argi) mau main seluncuran, sama pengawasnya dikasih ban berukuran besar yang biasanya dipakai untuk 2 sampai 3 orang, berhubung argi cuma sendirian karena kebetulan ivy dan nanda takut main seluncuran, tiba-tiba ada seorang om-om dengan perut super bureuteu (buncit) dan agak sedikit berbulu menawarkan diri untuk ikut meluncur bersama argi, walhasil selama meluncur terdengar jelas suara teriakan argi yang cukup histeris. histerisnya bukan karena seluncurannya yang serem tapi karena om-om yang belakangan kita tahu sama-sama 'belok' berusaha untuk memeluk argi dari belakang, makanya selama beberapa menit di dalam terowongan seluncuran itu argi berteriak sekencang mungkin karena takut dipeluk. hahahaha. makan tuh om-om.
11.30 - 15.30 pm



selesai renang, saya langsung mengajak mereka berbelanja. untungnya fresh market disini termasuk lengkap jadi semua bahan yang ada di daftar 'harus beli di fresh market' sudah terpenuhi. untung saya membawa dua orang teman saya, ivy dan nanda, karena perempuan paling cocok untuk disuruh menawar, terutama nanda dengan darah padangnya yang terkenal super irit sukses membuat penjual bertekuk lutut dan memberikan potongan harga dari harga yang sudah di diskon (nah lho, bingung kan?). beres belanja di sini, kami langsung meluncur menuju arah selatan, ke daerah kemang, tujuan kita adalah untuk makan siang dan belanja beberapa bahan makanan dan bumbu impor yang kebetulan cuma dijual disini.



16.00 - 20.00 pm



pulang ke rumah sebentar untuk menaruh barang-barang belanjaan yang sudah memenuhi mobil dan disimpan sementara di dalam coolbox. satu jam kemudian, kita kembali berkeliling ke tujuan yang lainnya, masih ada tiga tempat lagi yang belum kita datangi yaitu kelapa gading, bintaro dan gajah mada untuk membeli bahan-bahan pastry, garnish dan coleslaw (sejenis salad). setelah semua bahan sudah di dapat, kami menyempatkan untuk makan malam sebentar baru kemudian pulang ke rumah untuk memulai ritual memasak. sialnya sewaktu akan kembali pulang ke rumah, kami terjebak macet yang cukup parah di dekat kawasan cempaka putih. karena stres, saya akhirnya menyalakan radio, tiba-tiba di radio itu diputar sebuah lagu yang berjudul 'who do you think you are' nya spice girl. awalnya kita berempat masih tenang-tenang aja
waktu dengerin lagu itu, tapi sewaktu sampai di reff ;


"I Said, 'Who Do You Think You Are?'
(Think, Think You Are)
I Said, 'Who? Some Kind Of Superstar'"



argi, ivy dan nanda sontak langsung tertawa sementara saya juga ikut-ikutan menahan tawa karena sedang fokus menyetir. tanpa ba-bi-bu lagi, argi dan ivy langsung mereka ulang adegannya ;



"Lagu ini buat temen-temen sd gue, yang suka nyakitin gue. Adinda mutiara sabila purnomo sidi, makan nih..." ucap argi berbicara ke arah ivy.



"Heh...gue tau lo ketua,lo apa, dari kelas satu sd lo rangking satu terus. gila lo.... lo paling jago." kali ini ivy membalas omongan argi.



"keren kan gue??? lo ngeadd gue di facebook gue approve lo man..." balas argi lagi.



"gue tau lo muhammad davi widodo yang pernah insult gue di depan kelas. ueeek...sok ganteng lo vi...jijik tau gak!" ucap ivy tak mau kalah.



"buat semua mantan gue!! i hate you now...so go away from me! i can do better, i can do better!!!" teriak argi sambil menyanyikan lagu i can do betternya avril lavigne.



"hahahahaha....cocok banget vel lo jadi marshanda!" ucap ivy sambil tertawa terbahak-bahak.



"bener banget cin, gue kira si argi mirip marvel, ternyata lebih mirip marshanda! hahahaha." kali ini nanda yang tertawa terbahak-bahak.



"hahaha...klo gue marshanda, berarti si aa vj ben dong?"



"ciee...ben kasyafani vel?" tanya ivy sambil menahan tawa.



"bukan vy..." jawab argi.



"lho, terus si panji ben apaan dong vel?" tanya nanda



"ben-conggggggggg...!!!" teriak argi.



*wadezigh!*


tangan saya langsung meninju pinggang argi dengan keras, argi yang semula sedang tertawa bahagia langsung meringis kesakitan.



"ampun a...ampuuuuun...heureuy atuh a..." ucap argi pelan sambil meringis keakitan.

(heureuy = becanda)



"wah...pantesan marshanda curhat di youtube yah cin, ternyata vj ben nya galak bo!" ucap nanda kepada ivy.



"hahahaha...sory, gue baim wong, jadi gue ngga ada sangkut pautnya sama masalah kalian. no comment. hahaha." ucap ivy sambil sedikit bercanda.
22.00 - 23.30 pm



setibanya di rumah, kita langsung memilah-milah barang belanjaan dan memisahkannya berdasarkan menu yang sudah disusun sebelumnya. kebetulan rumah ini mempunyai tiga buah kamar tidur, satu untuk kamar saya dan argi, satu ruangan untuk kamar tamu dan ruangan yang satu lagi oleh saya disulap menjadi ruang memasak. memang di rumah ini juga sudah tersedia dapur tetapi ukurannya kurang memadai untuk dipakai memasak dalam jumlah yang banyak. ruang memasak itu sebenarnya hanya ruangan kamar biasa, berukuran 4x6 meter persegi, yang didalamnya saya isi dengan perabot- perabot layaknya pantry restoran.

ada dua buah kulkas besar di sudut kanan ruangan untuk menyimpan daging dan ikan, kemudian satu buah coolbox berukuran 1x2 meter yang biasa dipakai untuk menyimpan buah-buahan dan sayuran dan bahan pastry, kemudian deretan rak kabinet yang memanjang di sisi kiri ruangan yang diisi oleh peralatan makan mulai dari piring,sendok,garpu dan gelas dalam jumlah yang banyak, di atas rak kabinet itu terdapat juga beberapa peralatan elektronik untuk memasak, ada food processor, meat grinder, power slicer, multi grater, blender dan hand blender, 5-quart mixer, food steamer, toaster, jar pot, pasta maker, oven, dll. semuanya adalah alat-alat masak yang rutin saya gunakan ketika ada job memasak. dan ditengah ruangan, saya taruh sebuah meja kayu berukuran 1x3 meter yang digunakan untuk berbagai macam hal.

untung tema menu kali ini ada unsur maroko nya karena itu menunya sudah bisa disiapkan jauh-jauh hari, berbeda dengan menu ala jepang yang harus serba fresh. untuk makanan maroko yang identik dengan roti kering, daging sapi atau kambing yang bumbunya bercita rasa campuran antara manis yang menusuk lidah dengan pedas yang membakar lidah. sementara masakan jepang mempunyai citarasa yang sedikit unik karena mempunyai aturan baku tersendiri dalam soal bumbu yaitu sa-shi-su-se-so, singkatan dari sato (gula pasir), shio (garam), su (cuka), shoyu (kecap asin), dan yang terakhir adalah miso (bumbu khas jepang dengan rasa yang sedikit mirip tauco cianjur). untuk main course, makanan maroko dibuat terlebih dahulu karena daging sapi dan daging ayam harus dibumbui minimal satu hari sebelum dimasak. bumbu yang digunakan adalah berbagai macam rempah-rempah dan cabai bubuk, biasanya dalam waktu 12 jam, daging yang dilumuri bumbu itu akan matang dengan sendirinya karena panas yang ditimbulkan dari bumbu bercitarasa pedas tersebut.
Senin, 2 November 2009



00.00 am - 01.30 am



setelah sempat istirahat beberapa menit, kami kembali melakukan pekerjaan tahap awal ini. ada beberapa pekerjaan lagi yang belum sempat terselesaikan dalam daftar yang kami buat. masing-masing dari kami mengerjakan tugas yang berbeda, saya menghaluskan beberapa macam bumbu untuk main course, argi sedang menghancurkan kulit buah kenari yang keras itu untuk memperoleh bijinya, ivy sibuk menimbang beberapa bahan makanan, sementara nanda sedang asik membuat muffin. setelah semua tugas untuk hari ini yang tercatat di notes sudah kami selesaikan, kami lalu membereskan ruangan pantry kemudian pergi ke kamar tidur. kami masih harus istirahat karena besok sudah mulai masuk kerja.



07.30 am



kami berempat sudah berdandan rapih dan bersiap-siap untuk berangkat ke kantor, nanda terpaksa berpisah dari kami bertiga, kebetulan kantor nanda terletak di lapangan banteng, daerah gambir, sementara saya dan ivy di rasuna said, dan argi sendiri di sudirman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar